Bingung juga bilangnya, enakan pasca pandemi atau new normal. Keduanya aneh juga karena belum bisa benar-benar dibilang pasca pandemi dan juga udah ngga new normal karena ya terasa udah normal. Jadinya kali ini dibuat judulnya di Umroh tahun 2022 aja ya.

Jadi tahun 2022 ini istimewa banget. 2 tahun kita bergelut dengan covid tanpa bisa kemana-mana. Keluar rumah aja susah apalagi keluar negeri. Alhamdulillahnya, semua berangsur baik dan sudah pada mulai memberanikan diri kembali normal setelah vaksin ditemukan dan disuntikkan ke seluruh warga dunia. Jadilah kegiatan nyaris kembali normal, termasuk juga Umroh.

Umroh di tahun 2022 ini awalnya ribed, harus karantina dan menggunakan tes PCR. Namun setelah melihat keadaan makin membaik, Kerajaan Saudi Arabia akhirnya membuka total kedatangan dari semua negara dan melepas aturan social distancing. Di sinilah akhirnya semua umat muslim berbondong-bondong untuk melepas rindu ke tanah suci. Tentunya tanpa karantina dan tes pcr yang menambah beban biaya.

Umroh tahun 2022 ini terasa sangat normal dan sama seperti yang saya lakukan dulu di tahun 2018. Jadi nyaris tidak ada bedanya. Bahkan mungkin terasa sangat ramai, karena orang-orang antusias untuk mengunjungi baitullah. Apalagi antrian haji di Indonesia makin tidak terkendali, sehingga pada memilih untuk umroh terlebih dahulu.

Begitu juga Ramadan di Tahun 2022, orang-orang memenuhi Masjidil Haram tanpa ada batasan dan ketakutan karena Covid. Sayapun bisa bilang, kalau di sana aman dari virus, toh sudah cukup lama juga kita selesai dengan Omicron kan. Jadi yang berencana untuk kembali atau kemarin tertunda karena ditutup, sudah bisa dengan tenang beribadah setelah musim haji ya.

Paling yang terasa sedikit mengganggu adalah iklim yang sangat drastis, yang di musim saya pergi mencapai 50 derajat celcius. Terasa sangat panas di wajah namun tidak membuat berkeringat dan tidak membuat kulit menjadi hitam.

Untuk tips, kali ini aku mau share dan kasih beberapa informasi yang mungkin penting sebelum melakukan umroh.

Yang pertama adalah, memilih travel. Ada banyak travel yang memberikan penawaran paket umroh mulai dari 9 hari sampai 12 hari. Travel ini sudah mulai beriklan di social media, jadi mudah sekali menemukan mereka. Nah, yang perlu diketahui adalah, ada banyak paket yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan kita dan banyak tanggal pilihan yang bisa menyesuaikan dengan jadwal kita. Pilihlah yang memang cocok dengan jadwal dan budget.

Kedua, transportasi. Dunia penerbangan juga sedang bangkit, jadi harga pesawat memang masih mahal saat ini. Pilihan penerbangan ini juga terkait dengan paket yang kita pilih. Ada pesawat yang direct ke Madinah/Mekkah, atau ada juga yang transit terlebih dahulu. Saran saya, lebih enak yang memang langsung sampai tanpa transit, apalagi kalau membawa orang tua. Lebih praktis dan hemat tenaga aja.

Ketiga, akomodasi. Tipe hotel juga memengaruhi harga paket yang dipilih. Semakin mahal, berarti semakin bagus dan semakin dekat jaraknya dengan Masjid. Biasanya hotel bintang lima berjarak dengan dengan masjid sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi yang suka ke masjid. Namun hotel bintang 4 dan 3 juga biasanya berjarak tidak terlalu jauh juga. Hitung-hitung sambil olahraga kan.

Keempat, jangan tergiur harga murah. Makin ke sini, makin banyak travel yang menawarkan harga semurah mungkin untuk dapat bersaing mencari jamaah. Nah, berkaca dari kasus First Travel, harga umroh agak susah ditekan kecuali memang bisa mandiri seperti Backpacker. Jadi pintar-pintarlah mencari travel yang terpercaya dan track recordnya jelas.

Satu lagi sebetulnya, lebih menyenangkan kalau kita kedapetan pembimbing yang sabar, ramah, dan banyak berbagi ilmu sepanjang berziarah. Tentunya ini untung-untungan, tapi rata-rata ustad pembimbing pasti sudah paham dan bagus-bagus.

Jadi jangan ragu-ragu nih yang mau Umroh, segerakan nabung, lihat-lihat travel, tentukan jadwal, dan kuatkan niat yaaa.

4.5 2 votes
Article Rating