A New Life as Entrepreneur
Sebetulnya, ini adalah cerita yang lebih panjang yang cerita sebenernya hehehe. Kalau sebelumnya, saya cerita malah ngalur ngidul di blog yang ini, karena pada saat mau menulis versi ini, saya jadi ingat, bagaimana beratnya memulai bisnis ini. Seandainya saja dulu saya mendengarkan ocehan nyinyir mereka semua, saya ngga tau akan sampai di mana saya saat ini. Bahkan tudingan, nyinyiran, caci maki, dianggap playing victim itu ngga hanya dari orang yang tidak mengenal saya secara personal, ada juga yang mengenal saya tapi entahlah, mungkin tidak paham dengan maksud saya.
Jadi, setelah saya merasakan ada yang berubah dalam hidup saya terutama karir drastis yang berubah karena ngeblog, saya memutuskan ingin mencatatnya dan semoga saja bisa menjadi catatan yang bermanfaat. Bagaimana si blog yang berfungsi sebagai media akan mendukung segala jenis usaha yang kita lakukan. Dalam hal ini, bisa berfungsi untuk apa saja. Baik menyalurkan ide secara tulisan, langsung implementasi ide, validasi ide di media sosial, sampai eksekusi serta berkembang secara cepat.
Karir saya yang tadinya kuli (iya beneran saya kuli karena kerja di lapangan sebagai enjinir) tiba-tiba bisa berubah drastis. Awalnya saya cuma punya satu tekad aja, pengen kerja di rumah. Bahkan ide ini sebetulnya sudah ada di jaman kuliah, dicetuskan oleh sahabat saya yang khusus ngambil bidang transportasi. Waktu itu alasannya adalah, “bidang ini katanya bisa dikerjakan di rumah zien” (panggilan beken saya waktu itu). Wah, idenya keren nih, bisa kerja di rumah. Yang saya ngga kepikiran sama sekali.
Lama bekerja dan berkeluarga, saya lupa dengan ide kerja di rumah itu. Walaupun sebetulnya sudah ada ide bisnis internet marketing dengan produk MLM bertebaran dimana-mana. Bahkan saya juga belajar khusus beternak blog Adsense dengan sepupu saya yang juga punya cita-cita kerja di rumah. Yang akhirnya, keinginan sepupu saya kandas dan tetap meneruskan karir menjadi Manager IT di salah satu asuransi nasional.
Too good to be true lah kerja di rumah ini. Karena targetnya adalah bisa menggantikan gaji pekerjaan di kantor kan ya. Let say, enjinir seperti saya dan terakhir berada di posisi asisten manager project tentunya tidak mudah meninggalkan penghasilan yang lumayan, apalagi punya anak dua. Okelah suami bekerja di BUMN, tapi juga saat itu masih staf dan berada di luar pulau Jawa. Ngga punya penghasilan pasti akan memberatkan perekonomian yang udah masuk zona nyaman.
Ya sudah, apa yang saya lakukan waktu itu? Saya ngeblog!
It’s Not About Niche, It’s About Your Competency
Saya kembali ngeblog, start di tahun 2012. Memulai dari apa yang saya suka, yang menjadi passion saya. Saya suka ngeblog sudah sedari dulu kala. Tahun 2005, saat masih menggunakan Telkomnet Instan dengan kecepatan 256 kbps hahaha. Itu sudah sangat lumayan dan sudah hepi. Up and down, gonta ganti blog dengan tulisan ngga jelas. Walaupun saya waktu itu kerja, saya tetap rutin update blog tapi ngga jelas. Pulang kuliah master malam-malam, saya masih update blog keseharian. Nulis apa aja sekedarnya. Saya bahkan ngga tau kalau jaman itu dunia blogging sudah cukup menggeliat.
Komunitas blogger sudah banyak yang muncul, nama nama blogger yang keren juga sudah ada. Bahkan platform untuk monetize lokal juga sudah tersedia. Tapi lagi-lagi, saya kuper. Ngga bisa bergaul dan ngga tau mau ngapain dengan si blog ini. Berpikir untuk monetize dan kerja di rumah kok kayanya ngga mungkin. Apalagi yang ngeheits waktu itu adalah Adsense dan sorry to say, I don’t like how that is work specially for Indonesian Blogger. Sesuatu yang ngga bisa long lasting dan harus selalu “kucing-kucingan” dengan algorithma bahkan sampai saat ini. Bukan hal yang saya banget deh kayaknya. Jadi ya cuma dibuat gitu aja.
Facebook, Twitter, Instagram, datang menyerang, blog saya lupakan. Apalagi ditambah datangnya dua bayi yang kembar tapi ngga lahir barengan alias sundulan hahaha. Saya direpotkan dengan kehadiran mereka berdua dan sibuk kerja rodi lagi. Tapi apa sih yang akhirnya membuat saya kembali? Yang bikin saya percaya kalau blogging ini adalah sesuatu yang baik kalau dikelola dengan baik juga. Sesuatu yang embuh apa, tapi kok kayaknya menyenangkan karena ini adalah hal yang paling saya sukai. Teknologi dan bebas menulis apa aja.
Saya percaya, dunia digital akan berkembang dengan sangat cepat. Perubahan sederhana, wartel yang hilang, warnet yang tutup, harga laptop semakin murah, internet semakin banyak pilihan, harga paket dan kecepatan yang makin lumayan, makin lama era digital akan menggantikan era konvensional. Tinggal tunggu waktu saja, pikir saya waktu itu. Saya menyambutnya dengan mulai ngeblog tanpa tau apa yang harus saya lakukan nanti.
Yang saya lakukan pertama kali adalah mencari inspirasi. Seperti apa sih blog yang bagus itu. Kebanyakan blog yang bisa survive sebagai personal yang menjual branding sebagai dirinya sendiri adalah blog karya luar. Blog dengan kualitas bagus dengan segambreng fitur dan bermacam-macam ide tulisan yang bisa digali berdasarkan kemampuan orang tersebut. Iya, di saat kita masih berkutat mau nulis soal apa, tentang apa, tema apa, yang akrab dikenal dengan niche blog, blog di luar kebanyakan menuliskan tentang hal yang dikuasai oleh si blogger tersebut.
Yang ditulis adalah soal kompetensi dan keahlian yang dibagikan secara cuma-cuma ataupun berbayar karena memang mata pencahariannya dari situ. Sudah bukan lagi, saya travel blogger, saya food blogger, saya curcol blogger, saya ini itu blogger, dan saya shintaries blogger *loh. Blog adalah media untuk berbagi, mengenalkan diri ke dunia digital, sebuah jembatan untuk hal-hal yang akan membuka kita ke arah yang kita tidak akan pernah tau akan kemana jalannya.
Ada kata-kata yang paling saya suka dari BJ Habibie, kurang lebih begini “kita seperti sedang naik kereta yang melewati terowongan dan kereta ini akan membawa kita sampai terlihat cahaya di ujung terowongan”. Kurang lebihnya, ngeblog juga sama. Blog hanya kereta yang kita tumpangi dan kita ngga tau akan membawa ke arah mana.
Ketika kita fokus untuk membuka semua kompetensi yang kita miliki seutuhnya, maka jalan itulah yang akan terbuka lebar. Punya passion memasak, maka tulislah semua yang kita tau soal memasak di blog. Maka makin lama akan menjadi ahli, banyak belajar dari tulisan sendiri, orang lain akan belajar dari tulisan kita, orang lain akan tau kita memiliki passion di bidang itu, bahkan kita akan dikenali sebagai orang yang expert di bidangnya. Sama halnya dengan passion-passion lainnya.
Makanya dari situlah terbentuk niche blog yang mempermudah orang mengkategorikan blog kita. Tapi kita mendapatkan spesifikasi khusus berdasarkan kompetensi diri kita sendiri. Secara tidak langsung, terciptalah branding personal sekaligus blog yang dikelola. Itulah yang mencirikan kita berbeda dengan blogger yang satu dengan yang lain. Gimana kira-kira?
Fokuslah di satu titik apa yang menjadi kompetensi kita. Feel free untuk berbagi alias jangan pelit dan maksimalkan potensi blog yang ada!
Where Do I Begin?
Berdasarkan sedikit riset sana sini, saya jadi punya gambaran, apa sih yang bakalan saya tulis di blog saya. Saya tentunya merencanakan dengan matang bahkan cukup modal. Well, menggunakan selfhosted untuk blog baru dengan hosting luar dan juga keberanian beli domain nama sendiri yang waktu itu belum tren, sudah cukup menguras kantong. Belum lagi, saya kepengen juga punya template blog keren biar asik dibaca dan nyaman buat pengunjung. Bahkan jaman itu belum ada Mobilegeddon, template saya sudah ready responsive. Emangnya mau nulis apaan sih wekekeke?
Jadi ceritanya, semenjak dulu saya suka banget sama desain blog. Yang warna warni, yang lucu-lucu, yang feminim, yang imut-imut. Ngga jarang, malah menghabiskan waktu desain blog, nulisnya ngga tau kapan. Entah kenapa, klo desainnya bagus, nulisnya juga enak. Yang baca enak, yang punya juga betah. Blog ibaratnya kaya rumah, klo rumahnya dibersihkan, dirapihkan, bikin betah kan ya. Nah, perasaan saya kaya gitu. Paling ngga bisa klo rumah berantakan atau berdebu karena saya alergi debu juga. Makanya sangat tertarik dengan hal yang namanya desain dengan kodenya.
e commerce design #thechocobdTrus jadi tertarik karena blogger luar ternyata banyak banget yang kasih tutorial desain blog. Yang gratis ada, yang berbayar juga ada. Saking suka dan penasaran, saya ikutan yang berbayar. Ecourse online yang harganya lumayan mahal. Dengan pikiran, saya memang mau bisnis ini. Paling tidak kerja di rumah beneran ada yang dikerjain dan ini real memang bisa dikerjakan. Mulai deh belajar coding Blogspot dan WordPress sampai lumayan khatam. Coba-coba bikin sendiri dan berani mengerjakan orderan.
Ketika itu, saya pararel mengerjakan antara pekerjaan kantor di siang hari dan malam ngoding. Makin lama kan makin mahir dan semua udah di luar kepala. Desain juga lebih mudah karena udah punya pakemnya seperti apa. Sampai akhirnya memberanikan diri resign karena tau, kalau usaha yang dijalankan setengah-setengah, maka hasilnya akan setengah juga kan.
Selain dengan desain blog, saya juga tertarik dengan hal yang berkaitan dengan teknologi. Jadi WordPress related dan hal-hal teknis lainnya saya suka banget. Sebut saja saya geek banget. Daripada hal hal politik, harga beras, gosip artis, saya lebih suka laptop keluaran terbaru, atau smartphone dengan fitur apa yang menarik perhatian. Apalagi software-software yang oke punya. Duh, mendingan saya beli bajunya di tanah abang tapi punya gadget harganya mahal hahaha.
What next? Set target. Untuk siapa postingan ditujukan? Ada dimana mereka ini? Pastikan dengan jelas. Saya sendiri memanfaatkan komunitas yang ada. Waktu itu, komunitas NCC lah yang pertama saya datangi. Setiap hari rabu, mereka punya post promo yang maish related. Dan dari situ saya dapat klien pertama, kedua, dan beberapa yang lumayan. Kemudian juga mulai aktif di Twitter dan mulai rajin promosi. Baru kemudian ikut komunitas blogger yang tentu saja waktu itu baru ada Kumpulan Emak Blogger. Di situlah saya menemukan teman-teman blogger yang bisa saya bagi hasil dari belajar desain dan berkelana di dunia digital.
Tulisan saya di blog awalnya fokus pada tutorial blog desain, dari situ banyak sekali pesanan custom blog desain yang masuk. Nah, dari situ saya sudah bisa mulai menghitung nih, kalau saya resign, saya masih bisa survive dengan menjadi freelancer. Walaupun begitu, saya tetap menulis tulisan sehari-hari yang ternyata juga bisa menjadi tambahan penghasilan. Wah pokoknya blog banyak memberikan rejeki buat saya. Makanya saya sayang-sayang banget hehehe.
Seiring dengan seringnya saya sharing di berbagai komunitas, diajaklah ke sana sini jadi pembicara dan mulai dikenal. Dari situ saya juga kenal dengan Teh Ani Berta dan diajakin bikin workshop Fun Blogging bareng Mba Haya Aliya Zaki juga. Keliling di 5 kota besar dengan total 12 kali “show” cukup bikin saya optimis melihat peluang yang lebih besar jika dikelola dengan baik. Ide-ide mulai bermunculan, ide dasar yang selama ini saya lakukan sendiri, membantu perempuan blogger dari hal kecil-kecil semudah menjawab pertanyaan yang membingungkan soal blogging, membuat saya ingin membantu lebih banyak lagi.
Find Your Right Partner
Setelah beberapa kali memikirkan dan merasa kayaknya saya udah ngga begitu perlu apa-apa lagi (dalam hal materi). Bukan berarti saya banyak duit yang melimpah banget, tapi kebutuhan ngga banyak aja dan gaya hidup juga standar. Jadi yang ada di pikiran adalah gimana caranya bisa bermanfaat bagi komuniti, bagi orang lain, dan membuat sesuatu yang bermanfaat. Saat-saat itulah saya ngobrol dengan Alma dan Mba Rora, lalu ternyata memiliki banyak kesamaan. Hidup bebas sebagai freelancer dan mau susah payah membangun sesuatu *eaaa.
Sama-sama peduli tentang perkembangan digital dan dunia blogger. Kami hanya berpikir bagaimana caranya bisa membantu para perempuan blogger untuk lebih berkembang. Memberikan edukasi, environment digital yang sehat, syukur-syukur memang bisa memberikan manfaat secara ekonomi.
Well, klo bergaul dengan ibu-ibu, kita ngga bisa tutup mata dengan para single mom yang berjuang di ujung sana, ibu ibu bekerja yang menyempatkan waktu ngeblog tapi ngga pengen sia-sia menghabiskan waktu, atau bahkan ibu rumah tangga yang punya passion nulis tapi juga ngga pengen hasil nulisnya cuma jadi gitu aja. Intinya, karena saya tahu bagaimana caranya monetize blog, ya saya mau blogger lain yang juga memiliki keinginan yang sama, bisa mendapatkan kesempatannya.
Sayangnya, jalur ke sana tidak mudah. Ada beberapa parameter utama yang harus dimiliki oleh blog dan bloggernya. Mulai dari attitude, kualitas konten, kualitas blog, traffic, media sosial, dan banyak hal yang menjadikan blognya berkualitas tinggi. Tidak hanya sekedar buat blog, menulis, trus udah. Ngga semudah itu sebetulnya. Makanya saya, Alma, dan Mba Rora, akhirnya waktu itu sepakat membuat sebuah platform yang awalnya memang ditujukan untuk membangun performance blognya para blogger. Jadilah bloggerperempuan.com
Platform sederhana berbasis WordPress, dengan banyak plugin premium, dan ngehost di tempat yang ngga main-main harganya, memang terlihat keseriusan dari awal kami membuat platform ini. Yet, waktu itu kita ngga tau bagaimana me-monetize-nya, tapi dari awal memang sudah di-state, kalau kita bukan komunitas tapi cikal bakal startup yang memang akan dibuat next-nya. Mungkin banyak yang ngga nyadar ya hehehe.
Bahkan komunitas Blogger Perempuan baru terbentuk belakangan dan itu berada di bawah manajemen dan dikelola oleh Community Manager Mba Alaika Abdullah. Kami bertiga, ngga terlalu berkecimpung lebih jauh dalam pengelolaan karena memang bukan itu yang menjadi tujuan dibuatnya Blogger Perempuan Network. Kami lebih fokus bagaimana membangun environment yang baik dan saling mendukung dalam blog serta meminimalisir konflik yang mungkin terjadi.
Platform bloggerperempuan.com yang sekarang sudah beralih ke komunitas.bloggerperempuan.co.id memang dibuat sedemikian fungsional. Tidak hanya untuk nampang saja, tapi dapat memberikan nilai lebih blog seperti untuk showcase tulisan terbaru bahkan backlink berkualitas yang banyak dicari oleh blogger. Facebook Group dan Whats App group juga digunakan sebagai pendukung dan fokus hanya membahsa mengenai blogging.
Dalam waktu 2 tahun, growth yang terbilang cukup lumayan dengan menjaring 3200+ member blogger dan terus bertambah sepertinya tidak membuat kami berbesar hati dan membanggakan jumlah membernya. Karena semakin besar, tentu kami harus lebih bertanggung jawab supaya tidak masuk titik jenuh yang banyak dialami komunitas (tidak hanya komunitas blogger saja). Itulah kenapa, ada banyak hal yang dilakukan di BP Network.
Mulai dari kegiatan online dan offline yang terus dilakukan. Dari banyaknya aktivitas itulah, brand mulai banyak mengajak bekerja sama dan tentu saja, budaya keseriusan yang terbangun dari awal terbawa bahkan saat bekerja sama dengan para brand yang membuat lahirnya BP Network (PT Perempuan Digital Indonesia) yang menandai proses awal terbangunnya bisnis start up yang dibangun.
Empowering Others Not Yourself
Sampai saat ini, masih banyak yang mengira kalau Blogger Perempuan adalah komunitas saja. Padahal itu adalah salah satu divisi dari BP Network yang memang dibentuk untuk memudahkan berkomunikasi dan mendapatkan insight dari para member. Misi dari BP Network itu sendiri adalah empowering Indonesian Female Blogger. Dari mulai bagaimana membuat blog, optimasi, sampai kami memfasilitasi untuk monetize blog. Semacam all in one platform yang dapat dimanfaatkan oleh blogger.
Alhamdulillah, sampai saat ini kami banyak sekali mendapatkan tawaran kerja sama dan tentunya harus memilah-milah yang tentunya menguntungkan blogger. Karena kami berdiri di sisi blogger. Bagaimanapun itu, setiap perjanjian kerja sama harus sesuai untuk kedua belah pihak. Yang pasti, BP Network tidak mau merugikan blogger dan menghargai setiap tetes keringat yang dikeluarkan oleh blogger. Memang kata siapa nulis itu cuma doang wekekek.
Perjalanan membangun ini tentunya tidak mudah. Apalagi kami berkomitmen dalam masalah pembayaran yang selama ini selalu menjadi masalah untuk blogger. Walaupun begitu, BP Network masih bisa berdiri secara bootstraping tanpa bantuan penyandang dana besar. Sampai pada satu tahap, kami iseng mengikuti kompetisi Start Up yang diadakan oleh Bekraf. Memperebutkan 15 porsi bantuan dana dan terseleksi dari ribuan peserta dan alhamdulillah bisa menjadi salah satunya.
Menjadi salah satu pemenang dan berada di antara start up keren lainnya seperti Ahli Jasa, Sayur Box, Kostoom, eFishery, Geev, dan lainnya, bikin saya dan Alma kadang sampe terbengong-bengong. Karena walaupun masih banyak rencana dan produk yang mau kita buat, tapi rasanya bisa bersanding dengan mereka itu seperti mimpi wekekek. But well, perjalanan masih jauh kan ya. Ini baru awalnya.
So, poin dari tulisan ini sebetulnya adalah, saya cuma mau bilang. Blog adalah media yang sangat powerful, yang dapat memberikan kita banyak peluang, networking, bahkan membuka pintu rejeki untuk sesama maupun diri sendiri. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya 🙂
Ngga melewatkan satu katapun waktu baca tulisan ini. Ternyata seperti itu perjuangan Mba Shinta dan temen-temen membangun BP. Salut banget untuk kerja kerasmu, Mba. Inspiratif! Dan selalu ditunggu kehadirannya di kota Medan, ya?.
Mauu mba ke Medan ^^.
Ajak makan makan yaaa
belum jadi-jadi kita buat fun blogging di Medan ya Kak Molly huhu? biar Mb Shintaries dan Kak Haya dan Teh Berta ke Medan
Aku baca dari awal sampe akhir ini keren banget Mba Shinta, memutuskan untuk fokus dan ga setengah-setengah itu memang pilihan tepat. Mantap sekali mba 🙂 aku juga bisa merasakan perbedaan sejak tergabung dengan BP Network mengenal bahwa ternyata aku bisa nulis dan dibayar hehehe padahal sebelumnya blank banget nulis yo wis nulis apa yang aku tahu share.
sukses terus buat mba Shinta n BP kalian warbiyasah BP = Best Partner 🙂
Huhuhu makasih banyak yaaa Hervaaa 😀
Panjaaang, tapi sangat menarik mba, hehe. Saya masih belum jelas hubungannya adsense, kucing-kucingan, dan algoritma ?Maklum masih newbie nih. Harapan saya semoga bisa segera gabung dengan grup partnership, naikin follower twitter dulu ??
Hehehe iyaahh, pokoknya begitu lah mba klo mau adsense ^^
“sesuatu yang embuh apa” adalah sesuatu yang saya garisbawahi dan sukai.
Semangat terus BP, saya juga nggak nyangka BP bisa menang dengan saingannya yang sehat walafiat semua. Tapi ini membuktikan BP memang layak.
Maju terus BP. Love you mba Shinta dan tim.
Makasih banyak yaa Lidhaa 😀
Kok saya merasa sedih bahagia ya?
Hehehe…
Jadi ingat pertama kali jumpa Mbak zien di ancol, saat mau ambil hadiah blog kalau ga salah hehehe
Terus pertemuan ke dua di acara fun blogging 6 di Bdg. Udah kita blm ketemu lagi kan ya? Selain di media sosial…
Tapi berkat BP, saya bisa punya penghasilan. Serius.
Terimakasih atas keseriusan BP Network yg membantu perempuan Indonesia punya penghasilan dari Blog (bukan dari gugel) kaya saya…
Sukses selalu ya BP Network…
Ihhh kangen yaa ama teh okti, moga moga bisa ketemuan lagi 😀
Panjang banget tapi bikin betah dan sangat mendidik pemain baru seperti saya. Proud of you, Mbak. ?
hihihi mendidik, udah kaya guru ajaahhh
Aaaaah keren banget mbak shinta perjalanannya. Bahkan sampe bisa ngoding padahal belajar sendiri dari awal (saya yang sempet belajar code waktu smk merasa malu nih), terus gimana pada akhirnya bisa membangun BP yang saat ini bermanfaat buat begitu banyak orang. Semoga sukses selalu ya mbak!
Aminn aminn, makasih banyak yaa Gheaa
Selalu mengikuti perjuangan BP, mba Shianta memang ruar biasssahh, semoga Allah selalu membimbing kalian dan blogger perempuan amin
Waa makasih sudah mengikuti mbaa. Amin aminn doanyaaa
Mulai dari postingan yg investasi untuk blog, tentang orang2 nyinyir, dan yg ini, makin jadi evaluasi saya untuk harus makin total kualitas ngeblognya. Terima kasih banyak Mba Shinta dan team udah ngajak banyak perempuan untuk belajar bareng dan nambah income pula.
Hahaha dramanya banyak yaah ternyataaa
Allhamdulillah pernah ikut Funblogging ke 11, mepet banget emang. Tapi dari situ udah bener2 akhirnya ngeh blog saya mau diarahin kemana. Dan allhamdulillah lagi mba Sinta ga pelit ilmu. Jadi saya bisa buktiin sendiri ilmu yang udah dibagi2 itu ternyata emang bener.
Tetap sehat ya Mba, biar terus bisa berkreasi dan semoga gak lelah berbagi ilmu yang bermanfaat.
Aminn aminn ipeh, semoga manfaat yaaa
inspiring sekaliiii. emang niat dari awal ingin kerja dari rumah ya ternyata. mungkin blog aku gini-gini aja karena emang kurang niat dan selalu nganggep sebagai sampingan banget ya hahahaa
Hahahaa males kerja kantoran ceritanyaaa
Tulisannya padat, informatif & menyemangati.
Tanya dong, tulisan sepanjang ini berapa lama nulisnya? Menjaga ide agar tak keluar alur tema tulisan, juga enggak gampang.
Makasih ya, terasa seperti dimotivasi
Hihihi, dasarnya hanya menumpahkan isi kepala aja mba. Kerangka pikiran udah ada di kepala, jadi cuma ditumpahin ajaaa
Iya bener bgt mbak, kadang lebih lama ngutak-atik template ketimbang nulisnya hahaha.
“…bahkan membuka pintu rejeki untuk sesama maupun diri sendiri.”
Masya Allah …
Inspiring mba…jadi mood booster buat ngeblog nih ?
Selamat buat Mbak Shinta Ries dan team BP. Saya belajar pertama kali monetize blog dari Fun Blogging 3 yang digawangi Mbak Ani, Mbak Haya dan Mbak Ani Berta.
Alhamdulilah meski jarang ikut event karena sibuk dengan baby masih ada satu dua job yang mampir. Salah satunya dari BP. Sudah beberapa kali saya dapat job dari BP network. Terima kasih banyak BP Network. KOmunitas blog yang asyik. Banyak belajar dari sini meski saya pasif dan jarang komen di grup fb atau wa. Tapi selalu baca semua postingannya.
Cerita yang sangat menginspirasi Mba Shinta, Kerja cerdas, fokus dan konsisten akhirnya berbuah manis. 🙂
Semoga BP terus sukses dan bermanfaat bagi semuanya. Aamiin…
Iya inget banget dengan blog mbak Shinta yang dulu,
yg bikin beda memang visi dan tau kok keliatan nggak cuma ingin menonjol sendiri he.. he..
semoga terus bikin inovasi baru mbak,
pengen tau produk selanjutnya
Bacanya pelan2, jujur BP ini grup yg ssh aku dptkan jobnya, selalu ketinggalansampai akhirnya ngeh aku hrs on kan notif grupnya, sjk itu aku bs ikutan job dan kalo dilist komunitas blogger trbaik saat inu dimataku ya BP, sistematis cara kerjanya, makasih ya mbk shinta dkk yg selalu ‘menghargai ‘ blogger dgn baik ?
Inspiring bangetttt mba Shinta perjalananya.Makasih banyak atas kesempatanya saya bisa masuk blogger perempuan, makasih juga atas wejangan tulisanya.Saya pun merasakan sendiri rejeki dari ngeblog itu luar biasaaa banget ?
Keren Mbak. Ayo terus maju!
Ajarin koding *eh
Usaha nggak akan mengkhianati hasil ya, mbak. ?? proud to be part of blogger perempuan ??
sukses terus dan menjadi berkah untuk perempuan Indonesia ya, mbak ?
Jd inget dulu diadd sama mba Shinta di G+, hihi. Perjuangannya panjang ya mba tp kdg org lihatnya pas udah enak aja
Wah, aku jadi terharu bacanya. Dan dari awal, BP muncul, aku sdh ‘mencium’ keseriusan itu, dan ini yg bikin aku juga makin powerfull serius di blogging, dan terinspirasi untuk mengambangkan blogger2 lain di kampung halaman yg sdh lama ditinggalkan.
Dan kebetulan aku baru akhir 2015 resign juga, dan jujur memang berat ya mbak. Ada kesamaan di sisi ini. Sukses terus buat BP dan tim, all de best :* empowering others than, then u will be successfull. Suka banget quotes ini. Trims ya mbak udah berbagi cerita penting sebuah proses. Bersanding dgn pa pemenang BEKRAF itu, menurutku sdh sangat pantas sih BP. Quality speaks up more than quantity mb, it’s true. Ahhhhh, muah muah :*
Meskipun tulisannya panjang, tapi nggak bikin bosen bacanya. Setuju dengan kalimat bahwa blog merupakan media yang sangat powerful. Keyakinan itu juga jadi alasanku untuk terus ngeblog, meskipun masih pemula ^^
Terima kasih sudah berbagi hal yang sangat bermanfaat, mbak Shintaries ^^
Nah ini perlu ditiru, ngeblog nggak setengah-setengah dan fokus sama apa yang kita sukai.. Malu juga udah ngeblog lamaa banget tapi gak tau ngarah kemana, padahal pengen bisa punya sesuatu yang bisa diandalkan dari blog. Mungkin gak kayak mbak Shinta yang berani keluarin modal karena yakin dengan apa yang dijalanin. Mudah mudahannn kaau anak-anak udah mulai bisa dilepas sendiri bisa seriusan ngeblognya :D. Thanks inspirasinya mbak Shinta dan BP Network 😉
Saya termasuk yang nggak ngeh Mba kalau BP Network ini dari awal emang start up, Tapi pas dibikin PT resmi berbadan hukum baru ngeh ini bakalan serius nih kayaknya. Good luck dan semoga makin banyak perempuan yang makin berdaya dengan BP 🙂
Wiw keren perjalanan karir Mba Shinta. Makasih buat BP Network yg berdiri di sisi blogger sehingga akupun masih bisa diajak kerja sama.
Tulisan ini bikin aku semangat ngeblog lagi nih mba. Thanks dan semoga bisa empowering banyak blogger lagi. Aamiin.
Perjalanan yang menyenangkan ya mba… tapi dari pertamakali ketemu tim BP udah terasa keseriusannya rasa starup. Lebih dari sekadar komunitas.. tetap menginspirasi mba… 🙂
Keren mbaaak T.T perjuangannya kerasa banget. sampai berani resign buat fokus ngeblog. applause
Jangan capek menebar inspirasi ya mbak ?
Dari BP jadi banyak belajar ngembangin blog berbasis WP yang semakin kesini semakin asik buat dikulik
Kanapa aku kudu nemu kata “Bootstrap” di akhir tulisan jadi keinget jaman skripsi buat ngoding UI hahaha… BTW sukses ya mba shinta and team… you make your dream come true and inspire us… Aku masih belajar dan ngeliat mba shinta bisa kenapa aku engga… tapi ya itu emang perlu keberanian, niat, sama ilmu dulu kali ya… apa perlu kursus nge blog gitu hahaha
Woww…. bacaan yg keren nbk. Banyak belajar dr mbk sinta tentang blog. Dan yang saya ingat dulu kita sama2 menang di salah satu lomba blog. Kalau gak salah yang breast cancer. Yeeaaa. Gak nyangka kl aku bs sejajar menang dgn seorang mbk sinta yg skg dah jd enterpreneur. Sukses terus BP. mengalir terus job2nya.
aku merasa sangat jauh berkembang setelah kenal mba Shinta. BP network pas banget muncul di awal aku mulai mengoptimasi blog. Terima kassiiiiih, semoga makin shining dan cita-cita kedepan terealisasi.
Mbak Shin, nyinyir apa yang paling berat dialami selama jadi blogger? ?
Hmm ngga ngerasa berat juga sih ya, karena aku orangnya cuek dan ngga peduli wekekeke jadi mau dikata katain kek apa, yah mungkin mereka maha benar dan maha mengetahui wekekeek
panjang buanget mbak, bacanya kayak sambil joging di senayan jadinya wkwkwkwk
“Blog adalah media untuk berbagi, mengenalkan diri ke dunia digital, sebuah jembatan untuk hal-hal yang akan membuka kita ke arah yang kita tidak akan pernah tau akan kemana jalannya.”
ih, tjakepppp 🙂
“Ketika kita fokus untuk membuka semua kompetensi yang kita miliki seutuhnya, maka jalan itulah yang akan terbuka lebar”
setuju banget nih 🙂
btw, saya bisa jalan2 ke UK itu salah satunya terinspirasi dari pemilik blog ini
Halo mbak Shinta, apa kabar?
Ini memang tulisan panjang, tapi tak terasa panjang membacanya. Karena tulisannya yg mengalir dan bahasannya yg menarik.
Menarik, karena menggambarkan transformasi profesi. Dan memang gak bisa main-main kalo sudah diniatkan untuk menjadi blogger yg sukses seperti mbak Shinta ini.
Sukses selalu mbak, salam dari saya di Sukabumi.
baik pak tik ^^
makasih banyak yaa sudah mampir dan menyempatkan baca pakk
Usaha gak pernah membohongi hasil. Dah mau komen itu aja karena tulisannya sendiri udah panjang ^_^
Sukses selalu untuk BP