Sebagai seorang wanita di dalam keluarga, harus pintar-pintar memanajemen keuangan agar bisa selamat sampai akhir bulan. Peralihan dari seorang single yang menggunakan uang sesuka hati, langsung berubah drastis saat tahu harga susu dan pampers bisa seharga belanja hura-hura saya tiap bulannya. Apalagi dalam setahun saya memiliki dua anak, dan alhamdulillah yang kedua bisa full ASI sehingga sangat menekan pengeluaran.

golden egg on nest

Berbagai cara saya lakukan untuk mengatur keuangan. Mulai dari kolaborasi dari penyandang keuangan terbesar alias suami, melisting item yang saya butuhkan tiap bulannya, menghapal harga keperluan rumah tangga, sampai tidak membeli keperluan tersier seperti baju dan kebutuhan yang dirasa tidak penting lainnya. Investasi juga tidak lupa saya lakukan seperti asuransi, deposito sampai emas yang saya kumpulkan biayanya dari recehan penghematan hehehe. Uppss untuk liburan juga saya buat sehemat-hematnya loh. Apalagi pembelian gadget, saya menunggu sampai ada seri terbaru sehingga otomatis seri lamanya akan turun harganya dan itulah saat yang tepat untuk membeli hohoho.

Saya punya tips untuk belanja ke supermarket tiap bulannya. Sifatnya menghipnosis diri sendiri, jadi sebelum saya pergi belanja, saya akan melisting seluruh keperluan utama rumah tangga. Kemudian catatan tersebut saya hapalkan berulang-ulang supaya saya tidak mengambil barang yang tidak seharusnya ada di list hehe dan itu selalu berhasil sampai ibu saya tercengang melihat saya disiplin dalam belanja bulanan. Saya juga belanja tidak mengajak anak-anak, karena sudah dapat dipastikan biaya belanja akan membengkak karena anak-anak cenderung mengambil barang yang menarik hatinya. Untuk harga, saya sudah menyetok katalog promosi sehingga saya dapat memperkirakan harga dengan tepat.

dollar coins

Membayar asuransi, tagihan internet dan layanan lainnya juga saya lakukan di awal bulan. Hal ini untuk menghindari denda yang jumlahnya memang tidak terlalu besar akan tetapi kalau digabungkan dari bulan ke bulannya lumayan untuk beli beras hehe. Saya juga membuka tabungan sesuai dengan bank yang dimiliki suami, agar tidak membebani biaya transfer antar bank. Bahkan yang paling ekstrem adalah saya jarang membawa atm dan uang lebih saat jalan-jalan di mal untuk menghindari lapar mata. Tidak lupa untuk makan terlebih dahulu dirumah setiap mau bepergian supaya budget makan tiap hari tidak berlebihan.

Suami juga melakukan penghematan yang tidak kalah karena memang tanggung jawab beliau untuk membayar keperluan besar seperti cicilan rumah dan uang sekolah anak-anak. BI Rate menjadi pantauan yang wajib. Karena dengan bunga yang fluktuatif tiap bulannya, sangat mempengaruhi potongan cicilan rumah. Untungnya punya suami yang cerdas dan cermat, dengan sifat hemat dan disiplin yang juga diterapkan, suami mampu memenuhi pembayaran pelunasan sebagian tiap 3 bulan sekali. Dengan metode tersebut, biaya bulanan akan terpotong sedikit demi sedikit, sampai akhirnya saat ini potongan cicilan rumah hanya ratusan ribu rupiah saja untuk jangka waktu sepuluh tahun. Buat saya penghematan itu penting dan perlu, karena kita punya tujuan jangka panjang seperti sekolah anak, investasi hari tua dan untuk masa depan yang lebih baik. Kalau tidak dilakukan dari sekarang, kapan lagi.

Berbagai ilmu mengatur keuangan juga rajin saya searching di Google. Salah satu tempat favorit saya adalah LiveOlive – sebuah situs manajemen keuangan pribadi dimana belajar keuangan bisa lebih mudah dan tidak ribet apalagi untuk perempuan, sama seperti yang saya lakukan setiap harinya. Saya juga subscribe channel LiveOlive di Youtube, Follow Twitter MyLiveOlive, Like Facebook Page MyLiveOlive, dan juga Follow Google Plus MyLiveOlive untuk informasi terbaru seputar tips mengatur keuangan sehari-hari. Belum follow sosial media LiveOlive? Yuk follow kesemuanya biar tetep update sama informasi manajemen keuangan.

0 0 votes
Article Rating