Siapa yang sering begitu? Kayaknya saya banget deh. Belakangan tuh bener bener ngga mau minum air kemasan berwarna karena takut gemuk. Apalagi dengan banyaknya gula yang bertebaran di dalamnya. Sungguh, kutakut kalo berat badan terus naik hahaha.

Padahal ya, minum air kemasan berwarna itu beneran seger banget. Kalo lagi panas kaya gini, trus diminum dingin dan lagi manis. Duh, surga banget rasanya! Ya kan, ya kan.

cara-membaca-kandungan-nutrisi

Tapi setelah kemarin di hari Kamis tanggal 18 Oktober 2018 datang ke acara #HydrationTalk bareng Danone di Ocha & Bella, saya jadi banyak nambah ilmu nih. Terutama gimana caranya membaca kandungan nutrisi yang ada di label, sehingga kita ngga kelebihan kalori yang berakibat nambah berat badan.

Yang pertama memberikan pencerahan di acara itu adalah Prof. Ujang Sumarwan dari IPB, yang menjelaskan kalau perilaku kita nih sebagai konsumen apalagi gaya hidup yang telah kita lakukan selama ini, akan sangat memengaruhi produk yang ada di pasaran. Seperti contohnya minum teh dengan gula yang kadang menjadi budaya di setiap keluarga.

Apalagi ternyata menurut penelitian, minuman yang biasa dikonsumsi biasanya tidak harus disertai dengan makanan yang dikonsumsi. Jadi kaya ya lagi haus atau lagi pengen, ya kita minum aja. Parahnya, yang terbanyak dikonsumsu setelah minum air mineral adalah air dengan gula (yang manis-manis) itu loh. Pantesan banyak banget beredar minuman kemasan teh yang rasanya manis.

Duh makanya sering banget denger celutukan, aku minum air aja udah nambah 1 kilo wkwkwk. Ya lha wong airnya manis begitu dan kadar kalorinya tinggi yak. Gimana ngga nambah berat badan hahaha.

cara-membaca-kandungan-nutrisi

Padahal kebanyakan minum yang manis manis ini, bahaya kesehatan mengintai loh huhuhu. Terutama untuk penyakit tidak menular, seperti Diabetes, Jantung, dan Hipertensi seperti yang dijelaskan oleh dr Rimbawan yang juga dari IPB. Beliau menjelaskan, kalau ternyata kebutuhan gula harian kita tuh HANYA 50gr/org/hr alias 4 sendok makan saja sodara-sodara. Lebih dari itu, jangan harap bisa kurus wkwkwk.

Sekali lagi, ngga hanya urusan kurus kurusan (yang jadi masalah ibuk ibuk sejagat raya). Tapi gimana caranya kita bisa menyeimbangkan asupan kalori dengan apa yang kita konsumsi, terutama minuman air kemasan berawarna ini.

Ya akhirnya, sebagai smart mom yang ngakunya modern harus udah tau gimana cara membaca label kemasan dong ya. Karena dengan kita lebih memperhatikan kandungan yang ada terutama gula, kita dapat meminimalisir kelebihan gula dan kalori yang berakibat penyakit ini inu itu. Apalagi nih gaya hidup kita udah sedentari yang artinya kurang banyak gerak huhuhu.

cara-membaca-kandungan-nutrisi

Nah selain gula yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, ada satu lagi yang harus kita perhatikan, yaitu Natrium atau garam. Kebutuhan garam ini juga ngga boleh banyak-banyak. Sesuai rekomendasi dari Kementrian Kesehatan, HANYA butuh 2000 mg/org/hari atau 1 sendok teh sahaja loh!

Jadi yang harus kita perhatikan di dalam kemasan apa saja, baik makanan atau minuman adalah dua itu ya buk ibu. Karena itu akan memengaruhi jumlah total kalori yang kita konsumsi dalam sehari. Apalagi kalau kita memberikan untuk anak, harus lebih jeli lagi melihat kandungan nutrisinya dalam setiap jajanan yang kita berikan.

Cara Membaca Kandungan Nutrisi

Lalu gimana caranya kita bisa membaca kandungan nutrisi supaya ngga salah menghitung kalori. Nah yang pertama yang harus diperhatikan tentunya dua item tadi ya, Gula dan Garam/Natrium. Fyi, label yang wajib dicantumkan di dalam kemasan itu adalah untuk produk yang mencantumkan klaim gizi dan klaim kesehatan, lalu pangan fortifikasi wajib, dan pangan olahan untuk keperluan gizi khusus. Jadi air mineral ya ngga perlu ada ya wkwkwk.

Label informasi gizi terletak di bagian belakang berupa tabel. Biasanya untuk minuman, akan dicantumkan apa saja yang terkandung di dalamnya. Yang harus diperhatikan adalah jumlah takaran saji yang artinya dalam satu kali konsumsi itu berapa ml atau berapa gr (kalo makanan).

cara-membaca-kandungan-nutrisi

Kemudian perhatikan juga jumlah sajian per kemasan. Ini yang banyak missed sepertinya, karena seharusnya dalam 1 kemasan itu bisa dikonsumsi beberapa kali dan tidak sekaligus (tergantung hitungan gizinya). Makanya banyak yang ngerasa kok nambah berat badan ya, karena mungkin tidak memerhatikan bahwa minuman yang dikonsumsi itu harus sesuai takaran sajian yang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan dalam sehari.

Kenyataannya, mungkin pada suka menghabiskan 1 botol besar dalam 1x konsumsi misalnya. Nah itulah yang membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh kita jadi berlipat-lipat karena ngga sesuai dengan persentase kebutuhan gizi kita. Padahal sudah dicantumkan loh nilai gizinya di label kemasan.

Perhatikan juga gula dan natrium yang terkandung ya. Takutnya kalau berlebihan mengkonsumsi, malah jadi penyakit yang tidak menular itu. Yang pemicunya dari kelebihan gula dan garam serta gaya hidup kita yang sudah jauh berbeda dari jaman dahulu.

Last but not least, harusnya kalau yang sedang ingin mengurangi berat badan sudah tahu kebutuhan kalori hariannya. Setiap orang berbeda-beda, apalagi yang mau diet. Pasti kalori yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan jadinya harus berhati-hati mengkonsumsi minuman kemasan berwarna dan jangan lupa untuk membaca labelnya terlebih dahulu.

Cara Cerdas Memahami Label Kandungan Nutrisi

Eh ini bukan saya yang buat ya wekeke, tapi sudah menurut saran dr. Rinbawan yang memberikan tips untuk kita ibuk ibuk sekalian. Yang harus kita perhatikan dalam membaca label makanan ini ada 5, apa saja?

  1. Pastikan jumlah takaran yang tercantum dalam setiap sajian. Apakah 100gr, 100ml, atau per sajian. Jadi hitungan kalorinya adalah sebesar takaran tersebut. Misalnya nih, kita udah hepi kalo kalorinya yang tercantum hanya 100/100gr, eh ternyata itu adalah perkonsumsi/sajian. Sedangkan dalam satu kemasan (500gr) harusnya dikonsumsi sampai 5 kali. Nahhhh, kalau kita makan satu kemasan sekaligus, maka jumlah kalorinya adalaahhh jeng jeng: 5×100 kalori = 500 kalori sodara sodara! Makanya jangan sampai kita ngga paham bacanya yah
  2. Pastikan membaca jumlah angka kecukupan gizinya untuk energi dan per bagian nutrisinya. Lalu sesuaikan dengan persentase kebutuhan kalori kita. Jangan sampai malah jadinya kelebihan nutrisi seperti lemak, garam, atau gula.
  3. Kalau sedang di mini atau supermarket, gunakan data di label kemasan untuk membandingkan antara satu produk dan produk yang lain. Jadi kita punya pilihan dan apabila sudah tau kebutuhan kalori, akan lebih mudah untuk menentukan pilihan yang akan dibeli.
  4. Gunakan informasi nutrisi yang tersedia untuk menghitung kebutuhan jumlah kalori harian. Misalkan gini, kan lagi diet nih ibuk ibu. Lalu kita butuh 1400 kkal dalam sehari. Nah dengan membaca informasi nutrisinya kan ketahuan hitungan kalorinya. Hasil membaca itulah kita bisa tau, berapa banyak kalori yang sudah masuk ke dalam tubuh kita. Praktis kan.
  5. Pastikan sudah memahami kebutuhan nutrisi yang seimbang ya untuk tubuh kita, jadi pada saat kita melihat label di kemasan, kitanya udah paham apakah kandungannya sudah sesuai dengan kebutuhan kita.

Yak mudah-mudahan saya ngga salah memahami dan salah menyampaikan karena ilmu ini buat kita kita si modern mom penting banget. Apalagi buat anak anak yang sudah jarang bergerak (eh tapi anak saya main mulu kerjanya wekekek), janganlah ditambah lagi dengan makanan atau minuman yang berlebihan karena kesalahan kita yang ngga bisa membaca label kandungan gizi produknya wekekek.

0 0 votes
Article Rating