Tidak banyak perusahaan yang peduli mengenai kesehatan karyawannya. Terutama jika sudah menyangkut HIV/Aids. Akan tetapi perusahaan multinasional yang pegawainya 99% lokal dan 90% laki-laki ini melakukan hal berbeda. Kepeduliannya sangat tinggi terhadap penyebaran HIV/Aids di Batam. McDermott melakukan sosialisasi, pembekalan, dan prosedur khusus apabila terjadi kecelakaan kerja. Yang menjadi perhatian adalah kecelakaan yang mengakibatkan pendarahan yang apabila terinfeksi HIV/Aids, maka akan menulari yang lain.

Dr. Maryanti, Medical Service Manager PT McDermott Indonesia menjelaskan hal tersebut, saat kunjungan Press Tour setelah dari Pulau Belakang Padang. Beliau bahkan bercerita, bahwa ada 4 karyawan yang positif terinfeksi HIV/Aids namun tentunya masih dipekerjakan dan disamakan haknya, walaupun disimpan rapat-rapat informasinya. Para karyawan yang terinfeksi ini mendapatkan konseling khusus dan diberikan informasi penting mengenai penanggulangan kecelakaan kerja, terutama yang berkaitan dengan darah. Agar tidak menginfeksi pekerja yang lainnya.

Kenapa McDermott Peduli Tentang Penyebaran HIV/Aids?

Sebagai perusahaan dengan take home pay tertinggi di Batam, pekerjanya masuk dalam kategori 4M. Yaitu Men, Mobile, Money, Macho. Tidak bisa dipandang remeh, keempat hal ini. Karena inilah yang menjadi penyebab kenapa seorang laki-laki menjadi rentan terinfeksi HIV/Aids. Apalagi, lokasi McDermott sangat berdekatan dengan “Hot Spot” yang mudah dijangkau oleh para pekerja. Terlebih karena pekerja laki-laki biasanya memiliki keluarga di luar kota Batam, walaupun saat ini seluruh pekerja McDermott sudah sepenuhnya dilokalkan. Jadi kebutuhan biologis akan didapat dengan mengunjungi hotspot tersebut.

Melihat indikasi tersebut, maka McDermott betul-betul memperhatikan penyebaran HIV/Aids di Kota Batam. Karena berdasarkan data, karyawan/pekerja menjadi salah satu kelompok yang paling tinggi terinfeksinya. Dilakukanlah edukasi kepada internal karyawan di sela-sela meeting tool box safety dan setelah 8 bulan, seluruh karyawan yang berjumlah 3000 itu pun telah menerima informasi terkait dengan HIV/Aids.

Selain internal, CSR perusahaan juga difokuskan pada edukasi dan pencegahan bagi warga sekitar Kota Batam. Bahkan juga goes to school untuk edukasi kepada pelajar dan mahasiswa. McDermott menjadi salah satu perusahaan yang memiliki data kesehatan karyawan, dan telah menandatangi nota kesepahaman untuk mengedukasi karyawan dengan Dinas Kesehatan Kota Batam. Padahal, dari puluhan pabrik dan perusahaan yang ada di Batam, hanya segelintir saja yang peduli akan masalah HIV/Aids.

Jumlah Ibu Rumah Tangga Penderita HIV/Aids Ternyata Cukup Tinggi

dr-sriSetelah tingginya angka pekerja yang terinfeksi HIV/Aids, Ibu rumah tangga menempati posisi berikutnya. Ternyata dibandingkan dengan pekerja seks komersial, jumlah kelompok ibu rumah tangga ini lebih tinggi. Ibu rumah tangga ini menjadi salah satu penderita dikarenakan terinfeksi dari virus yang dibawa oleh suaminya. Maka dari itu, Ibu Sri Rupiati, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Batam, bertekad untuk menyelamatkan para ibu rumah tangga ini.

Ibu Sri sangat fokus dalam pengendalian penyebaran HIV/Aids di Kota Batam, karena penduduk awalnya sangat mendiskriminasi para penderita ODHA. Dan semakin hari, semakin banyak kelompok masyarakat yang terkena, mulai dari LSL, PSK, pelajar, bahkan sampai anak-anak yang sejak lahir sudah terinfeksi. Beliau sangat konsisten dan bertekad kuat untuk menurunkan, bahkan mencegah penyebaran virus dengan dukungan dari Global Fund dan APBD. Terlebih lagi saat ini, pihak swasta, LSM, dan pemerintah Kota Batam saling bahu membahu mengedukasi setiap lapisan masyarakat mulai dari kecamatan sampai keluarahan.

Hasilnya luar biasa, saat ini para penduduk sudah mulai paham mengenai HIV/Aids dan mulai memeriksakan diri sebelum menikah atau saat hamil. Para ODHA juga diperlakukan normal dan tidak diskriminatif. Dukungan tokoh agama dan para LSM memudahkan Ibu Sri untuk melakukan penyuluhan dan mendekati kelompok masyarakat yang dianggap rentan. Tidak jarang, Ibu Sri juga terjun langsung ke kelompok rentan seperti waria, PSK, bahkan mendekati kelompok LSL. Salut atas kerja keras Ibu Sri yang ingin membawa Kota Batam lebih sehat dan lebih baik. Eh btw ada yang tau apa itu LSL? :p

0 0 votes
Article Rating