Bagi pengguna transportasi yang satu ini sebagai transportasi utama wajib hukumnya untuk mengetahui system yang ada. Apalagi kalau belum pernah naik kereta di Jakarta yang disebut Commuter line. Sistemnya kurang lebih sama, namun tentunya dengan kecanggihan yang berbeda dan ketepatan waktu serta kecepatan yang membuat jarak tempuh menjadi dekat.

Untuk menggunakan fasilitas MRT, diperlukan tiket yang berbentuk kartu yang di-tap atau di tempelkan pada gerbang masuk ke dalam peron. Kartu ini bisa kita dapatkan dengan membeli di mesin dan memasukkan uang sejumlah yang diminta dengan terlebih dahulu menginput stasiun yang dituju. Jika masih bingung bagaimana menggunakannya, bisa bertanya pada petugas yang ada disana dan senang hati mereka akan membantu.

Malu bertanya sesat dijalan, kalo disana tidak berlaku pepatah seperti itu hehehe. Sesat di jalan, artinya tidak baca petunjuk hehehe. Jadi penting sekali untuk mempunyai peta MRT sebagai penunjuk jalan. Peta MRT bisa didapat di brosur wisata yang banyak tersebar di bandara atau di stasiun. Lebih baik lagi kalau sudah mendownload dan mencetak peta MRT yang bisa di dapat di google sehingga memudahkan perjalanan.

Perhatikan jalur yang terdapat pada peta, karena berbeda warna artinya berbeda jalur. Karena kecepatan kereta yang sangat tinggi, jarak tempuh antara satu stasiun dengan stasiun yang lain menjadi sangat pendek sehingga kalau tidak memperhatikan bisa-bisa terlewat stasiun yang dituju. Pada saat perpindahan jalur ke tempat yang berbeda, perhatikan pula arah masuk dan keluar dari jalur yang dituju.

Secara garis besar, jalur MRT Singapura dibagi kedalam empat jalur utama. Keempat Jalur tersebut adalah Jalur hijau (EW) yang menghubungkan antara stasiun Joo Koon – Pasir Ris / Changi Airport. Jalur ini selalu digunakan dari dan ke Airport Changi setelah terlebih dahulu transit di Tanah Merah. Jalur yang kedua adalah Jalur Merah (NS) yang menghubungkan antara Jurong East dan Marina Bay. Kalau ingin mengunjungi dan berfoto dengan patung merlion sebagai lambang Singapura, gunakan jalur merah ini. Jalur yang ketiga adalah Jalur Ungu (NE) yang menghubungkan Harbourfront dan Punggol. Harbourfront adalah pelabuhan yang menghubungkan Singapura dengan Batam. Jadi kalau naik ferri dari batam, jalur inilah yang digunakan untuk ke kota Singapura.  Yang terakhir adalah Jalur Kuning (CC) yang menghubungkan Harbourfront dengan Dhobby Ghaut/Marina Bay.

Sederhana tapi penting, untuk naik ke dalam MRT dahulukan yang turun terlebih dahulu. Jangan gunakan budaya seperti naik kereta di Jakarta ya, yang berdesakan dan buru buru hehehe. Sabarlah menunggu turun dan berdiri di garis yang sudah ditentukan. Setiap gerbong ada tempat khusus duduk prioritas ibu hamil, orang tua dan anak kecil. Survei yang posternya ditempel di kaca MRT mengatakan bahwa 90% dari penumpang akan memberikan tempat duduknya untuk yang lebih berhak. Jadi pastikan tidak salah duduk dan utamakan yang lebih berhak untuk duduk.

0 0 votes
Article Rating