Siapa sih yang engga penasaran seperti apa kalo kita kerja di Google. Udah terkenal dengan tempat kerjanya yang asik banget, belum lagi kalo tau budaya kerja yang diterapkan, widih makin mupeng kerja disitu. Kebetulan saya berkesempatan berkunjung lagi ke Kantor Google Indonesia bersama komunitas Blogger Reporter Indonesia, setelah banyak yang membatalkan keikutsertaannya hehehe. Rejeki dong ah.

Materi saat berkunjung ini sangat menarik loh. Diantaranya adalah presentasi mba Eunike tentang budaya kerja Google, Presentasi mengenai Blogger Reporter dari bang Saifuddin, dan ada juga presentasi belajar SEO dasar dari Mas Chandra Iman hehehe. Hayoo yang ngelewatin pasti nyesel 😛

Kali ini mba Eunike, ngga cerita tentang Google Plus lagi tapi tentang budaya kerja perusahaan Google. Wuih pengen tau apa aja? Tapi sebelumnya nih, udah pada ikutan hashtag Indonesia Only belom? #IndonesiaOnly ini adalah salah satu kampanye dari Google Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan Indonesia ke dunia.

#IndonesiaOnly ini adalah foto movement, dimana teman-teman photographer se-Indonesia menampilkan keindahan alam wisata Indonesia melalui photo yang diupload melalui Google Plus. Hayo masih inget kan kalau Gplus ini bukan social media loh, tapi social layer. Yang artinya, konten yang kita upload di Gplus akan lebih menyebar secara luas dan tidak hanya disekitar lingkaran kita saja. Yuk kita ikutan gerakan positif ini untuk menampilkan kekayaan alam dan keindahan Indonesia dengan selalu memberi hastag #IndonesiaOnly. Ini adalah pesan kampanye presiden dari mba Eunike supaya kita bisa ikutan berpartisipasi.

kantor-google-indonesia

Budaya Kerja Perusahaan Google

Boong ah, kalau belum pada tau budaya kerja di Google. Banyak banget situs-situs manajemen dan keuangan yang selalu membahas budaya kerja di Google. Terakhir kali saya baca adalah isu mengenai ras yang ada di dalam perusahaan Google yang katanya lebih banyak karyawan berkulit putih dibandingkan dengan Asia dan ras Afrika. Tapi yang ini ngga saya bahas yah hehehe. Silahkan di googling aja 😛 Eh ternyata googling ini sudah menjadi kata kerja loh, hebat kan. Padahal sebelum google ada, sudah banyak mesin pencari seperti bing, yahoo, dan lain-lain dan mereka tidak menjadi kata kerja. Hebat yah.

Kehebatan perusahaan Google saat ini tidak lain tidak bukan adalah karena misi yang dibuat oleh pendirinya yaitu Larry Page. Misi tersebut adalah :

To Organize the world’s information and make it accessible as possible

Yang artinya adalah untuk mengatur informasi yang dimiliki oleh dunia dan mudah diakses oleh siapa saja. Ini adalah cikal bakal budaya kerja yang dimiliki oleh Google. Adapun budaya kerja yang diterapkan oleh Google adalah Openness & Transparency, Collaborative & Supportive, Never Fail to Fail, You Can Be Serious Without a Suit, Learn Learn and Learn Again, Have Fun Go Mad.

Openness & Transparency ini maksudnya adalah bahwa tidak ada pemisah antara bos dan karyawan. Di kantor pusat Google, dikenal adanya acara TGIF (thank God Its Friday). Di acara tersebut, para karyawan google bisa langsung mengobrol dengan CEO mereka loh. Mereka bebas untuk berdiskusi apa saja, mulai dari keluhan sampai ide ide cemerlang. Sedangkan transparansi ini adalah keterbukaan antar divisi.

Collaborative & Supportive ini adalah bagaimana setiap karyawan diharuskan berkolaborasi dengan timnya dan juga divisi lain. Kerja sendiri adalah dilarang, karena kerja tim menjadi lebih penting dan akan menghasilkan suatu produk atau hasil yang maksimal. Kerjasama ini juga bisa antar divisi ataupun lintas Negara.

Never Fail to Fail. Aih susah banget nerjemahin maksudnya hehehe. Jadi gini, seperti kita tau ngga semua produk Google itu sukses. Masih inget kasus Google Reader yang distop layanannya. Hampir semua pecintanya merasa kesal dan ngga terima, tapi karena memang produk ini dirasa tidak berguna (termasuk saya sih juga nganggep gitu hehehe) mau tidak mau mereka terpaksa membumihanguskan *halah. Tapi kegagalan suatu produk ini tidak menjadikan mereka tidak bisa move on, tapi dijadikan suatu motivasi lagi untuk menciptakan produk yang lebih baik lagi. Jadi lebih kepada bagaimana memanajemen kegagalan itu sendiri.

You Can Be Serious Without a Suit. Kalo lihat suit, saya jadi inget Barney Stinson yang selalu memakai jas padahal dia kerja di PLEASE. Hahaha beneran, dia selalu jawab please kalau ada yang tanya apa pekerjaannya. Jadi menurut dia, lelaki bekerja dengan jas itu penting. Lain halnya kalau bekerja di Google, yang dituntut adalah hasil pekerjaan dan prosesnya. Dan tampilan menggunakan jas atau lain halnya itu nomor sekian. Ada banyak kegiatan fun yang dilakukan para oleh para karyawan dan tidak hanya duduk saja dibelakang meja.

Learn Learn and Learn Again. Proses pembelajaran sampai saat ini juga masih dilakukan oleh para karyawan Google. Karena memang teknologi itu selalu berkembang dan harus dikembangkan. Dengan proses belajar, ada banyak inovasi baru yang hadir seperti Google Glass, Project Loon, dan lain lain.

Have Fun Go Mad. Hadeh, ini adalah budaya kerja yang paling saya suka hehehe. Bagaimana mereka bekerja dan bersenang-senang dengan teknologi. Berbagai project yang terkesan bermain namun serius sudah banyak dihasilkan. Project ini membawa teknologi kearah yang lebih baik dan tentunya bermanfaat bagi orang banyak.

Tentang Blogger Reporter Indonesia

Blogger reporter Indonesia adalah sebuah komunitas blogger yang lebih banyak kearah peliputan acara. Didirikan pada tahun 2012, saat ini anggotanya di facebook sudah mencapai seribu lebih member. Tujuan awalnya dari pendirian ini adalah sebuah cita-cita dari Hazmi Srondol untuk memiliki sebuah asosiasi Blogger Indonesia. Jadi lebih kepada perwakilan suatu Negara kalau ada acara blogger di luar negeri. Udah tau dong kalau blogger luar negeri sudah menjadikan blogger sebagai mata pencaharian.

Asiknya siapapun boleh bergabung kok ^^. Sangat terbuka dan bebas untuk yang memiliki blog bergenre apapun. Asal ngga nyepam aja ya hehehe. Ada syarat dan ketentuan juga nih kalau mau bergabung. Yang pertama tentunya blogger beridentitas asli (non anonym), bertanggung jawab, professional, dan beretika. Hmm saya kira-kira udah termasuk belum ya hehehe.

Berbagai macam event telah diadakan mulai dari blogging, reportase, review, dan juga buzzer. Sebagai media yang independent, blogger memiliki daya tawar yang tinggi loh dibandingkan dengan media mainstream. Kekuatan blogger ternyata lebih powerfull dan memiliki keunggulan. Hal inilah yang menjadikan blogger menjadi istimewa, yah walaupun pasti dipandang lebih rendah dari media yang sebenarnya hehehe. Tapi pede aja ah jadi blogger. Ayoo blogger yang belum gabung ke Blogger Reporter Indonesia, buruan nyok gabung ^^.

Belajar SEO dengan Mas Chandra Iman

Beberapa blogger antusias hadir, kebanyakan pada penasaran sama free course ini hehehe termasuk saya. Apa aja sih yang disampaikan sama mas Chandra iman demi memperbaiki kualitas postingan dan blog di mata si mbah Google. Well yang ini saya males nulis ah, suruh siapa batalin ikut acara qiqiqi. Lagian udah lebih dari seribu kata hehehe, keburu bosen bacanya ^^.

3 2 votes
Article Rating