Saking sukanya jalan-jalan, saya sampai berniat resign dari kantor tiga tahun lalu. Mikirnya cuma satu, kapan lagi sih bisa punya waktu yang lebih bebas dan fleksibel pergi kemana aja. Tapi, agak riskan kalau saya keluar pekerjaan gitu aja dan ngga ada penghasilan. Walaupun sudah menabung, tapi tetap harus berjaga-jaga dong. Apalagi saya tipe yang mandiri dan tidak terlalu bergantung sama orang lain. Dan pada akhirnya, memantapkan keluar dari pekerjaan adalah sesuatu yang saya syukuri sampai hari ini.

Sekarang ini, saya memfokuskan diri sebagai full time blogger. Iya, salah satu jalan yang saya pilih untuk tetap bisa memiliki waktu luang yang lebih bebas plus masih ada dana untuk bisa menopang hidup. Pekerjaan saya? setiap hari menulis draft sponsored post untuk dinaikkan ke blog saya. Kalau ada yang menganggap blogging ini sekedar hobi, saya tidak. Saya menekuninya dengan serius. Mulai dari konsep awal blog, tampilan, konten, target sasaran, sampai memilih brand apa saja yang bisa masuk ke dalam blog saya.

Tentu saja sebagai Pro Blogger, tugas saya tidak hanya menulis. Tapi dituntut untuk sangat melek teknologi dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan blogging. Seperti aktivitas media sosial, publikasi konten di media sosial, photo dan editingnya, infografis, bahkan sampai desain dan koding blog juga saya kerjakan sendiri. Belum lagi memahami optimasi blog agar ramah di mata Google.

shinta-blog

Program perangkat lunak yang digunakan juga banyak dan bermacam-macam. Ada Photoshop dan Illustrator untuk editing photo dan gambar, Sublime Text untuk koding, dan movie editing untuk edit vlog. Sisanya, lebih banyak menggunakan program secara online. Selain itu juga, sebagai Pro Blogger, saya harus memahami penggunaan Analytics untuk data statistic, webmaster untuk identifikasi website saya di Google.

Plus, karena saya menggunakan selfhosted dan platform WordPress, saya juga harus memahami seluk beluknya sampai memahami databasenya. Kelihatannya kok susah ya hehehe, tapi percaya deh. Dengan memahami semuanya itu, hidup saya sebagai Pro Blogger menjadi sangat mudah. Semua toolsnya itu sangat mendukung dan menjadikan blog saya terlihat lebih baik, baik itu di mata pengiklan, pembaca, maupun si mbah Google. Iya, kelihatan ribet dan banyak sekali ya yang harus dipahami hehehe.

Tapi memang itulah yang dibutuhkan untuk bisa serius menjadi blogger dan hidup dari situ. Alhamdulillah, memang saat ini blogger sedang ramai dan menjadi salah satu bagian dari kampanye digital. Jadi sejujurnya, peluangnya masih besar dan jika ingin bersaing dan menjadi pro blogger, jalanilah dengan serius juga.

Kerja Sambil Liburan atau Liburan Sambil Kerja

Sementara itu, keinginan menjadi Pro Blogger ini didasar oleh hobi saya yang senang sekali jalan-jalan. Entah itu dalam negeri dan luar negeri. Masih banyak tempat yang belum dijelajahi dan bermimpi untuk mewujudkan semua destinasi impian. Tidak jarang, saking seimbangnya antara hobi dan profesi ini, batasannya hampir tidak ada. Saya bisa bekerja sambil menikmati liburan, atau liburan sambil bekerja hehehe. acer10

Butuh adaptasi yang singkat untuk kedua kegiatan yang saling bertentangan itu. Tentunya saya ingin sekali menikmati liburan yang menyenangkan, tapi tidak jarang banyak hal penting soal pekerjaan yang harus dilakukan. Apalagi saat ini tidak hanya sekedar menjadi Pro Blogger saja, tapi saya juga mengelola sebuah network untuk blogger yang melibatkan banyak sekali pihak. Sehingga kemudahan berpindah secara mudah dari pekerjaan dan hobi itu sangat penting.

Kalau banyak yang bertanya, pastinya ngga enak kalau liburan sambil bekerja, namun itulah yang selalu saya alami. Membawa laptop sudah merupakan hal yang wajib banget. Jangan sampai ada pekerjaan yang tertunda hanya karena saya sedang tidak ingin diganggu. Tidak seperti itu, tapi antara hobi dan pekerjaan, saya yakin bisa beradaptasi dan sampai saat ini, saya nyaman sekali dengan kedua hal tersebut.

liburan

 Tuntutan untuk bisa melakukan dua hal sekaligus, menjadi tantangan tersendiri. Sama halnya dengan membutuhkan laptop yang bisa switchable seperti yang saya lakukan setiap harinya. Terutama fleksibilitas untuk bisa dibawa kemana saja, yang memiliki fungsi yang sesuai dengan kebutuhan blogging. Dan baru-baru ini, mulai menengok sana sini beberapa laptop yang cocok dengan kebutuhan.

Switch Alpha 12 Untuk Kemudahan Adaptasi antara Profesi dan Hobi

Setelah punya Acer One 10 yang praktis, saya jadi pengen punya lagi notebook+tablet yang performanya lebih bagus. Maklum, hobi banget nginstal software yang lumayan berat, ditambah lagi, sedang hobi membuat video. Kebutuhannya, kalau bisa yang tanpa kipas. Karena kalau sedang voice over di laptop, duh kedengeran banget bunyi kipasnya dan mengganggu proses rekaman.

Lalu, karena alasan kepraktisan, saya terkadang lebih suka membawa tabletnya saja dibandingkan membawa satu set dengan keyboardnya. Karena kalau hybrid ini kan, hard disk-nya terletak di bagian tabletnya, bukan di keyboard-nya. Jadi lebih praktis untuk penyesuaian kebutuhan mobile.

Setelah seri Acer One 10 ini sukses merebut hati saya dan memboyongnya pulang, kayaknya seri terbaru Acer Hybrid Switch Alpha 12 juga bikin saya dag dig dug pengen. Dilihat dari ukuran display-nya yang 12”, sepertinya mata saya akan lebih lega. Karena jujur saja, ukuran 10” itu memang praktis tapi kurang lebar *pasang kaca mata. Tapi anehnya, walaupun ukurannya lebar, bobot dari Acer Hybrid Switch Alpha 12 yang saya baca ini katanya ringan dan teramat tipis.

Selain itu, durasi saya menghabiskan waktu di komputer sudah mendekati parah. Lebih dari 8 jam sehari *hiks. Makanya butuh banget yang layar yang eye friendly yang ngga bikin mata cepat kering dan lelah. Ternyata kalo pakai Switch Alpha 12, ada fitur Acer BlueLight Shield yang akan melindungi mata dari emisi cahaya biru dari layar. Wah bisa umpetin tetes mata nih jadinya hehehe.

Sisanya, saya beneran mupeng sama spesifikasinya yang huhuhuhuu pengeenn. Karena udah pasti bakalan bisa install macem-macem sampe edit video yang ukurannya besar dan biasanya suka berat kalau pakai pc biasa. Semacam ngga percaya kalau notebook tipis tapi performanya bisa keren banget.

spek

Karena dengan tampilan hybrid-nya itu, yang dikhawatirkan semua orang tidak akan maksimal kan ya. Tapi Acer Switch Alpha 12 ini hadir dengan performa yang maksimal dan  memiliki system pendingin tanpa kipas yang disebut Acer LiquidLoopTM.

acer-2-in-1 Kenapa system pendingin penting? Ngeri kan kalau notebooknya jadi panas dan terjadi overheating yang akan menurunkan performanya. Belum lagi bunyi kipasnya yang akan mengganggu pekerjaan yang kita lakukan, akibat kipas yang bekerja secara konvensional untuk mendinginkan panasnya. Seperti yang saya bilang tadi, saat merekam voice over di video, suara kipasnya jadi terdengar 🙁 picture1

Tapi dengan teknologi Acer LiquidLoopTM ini, akan ada pipa yang berisikan cairan pendingin untuk menstabilkan suhu prosesor secara optimal. Jadi akan lebih senyap karena tanpa adanya kipas yang mengganggu itu. Dan akan bebas dari debu kan kalau tidak ada kipasnya. Jadi makin awet. Lalu karena tidak adanya kipas, maka tidak ada ventilasi udara yang membuat tidak nyaman kalau memangku notebooknya. Ditambah lagi, baterainya awet dan tahan lama.

Soal performa, jangan khawatir. Sudah menggunakan Intel Core I Series generasi ke-6 yang memiliki kinerja kencang dan hemat energi. Cucok kalau memiliki banyak software berat dan harus mobile lebih lama. Plus dengan layar 12 Inchi, Acer Switch Alpha 12 ini sudah dilengkapi teknologi IPS. Mau lihat dari bagian mana dan sisi mana, tampilan gambarnya bakalan tetap tajam.

Punya kegiatan yang kudu berganti menyesuaikan antara hobi dan profesi memang berat, tapi jangan dibikin berat lagi kalau memang ada partner yang cocok untuk keseharian. Nah, punya cerita seru juga tentang kegiatan yang berbeda antara profesi dan hobi? Ikutan aja Story Competition Acer Switchable Me Story Competition. Caranya gimana? Klik aja banner di bawah ini yaa ^^. banner-lomba-switchable-me-switch-alpha-12

0 0 votes
Article Rating