Blogger/Netizen saat ini dianggap sebagai sebuah komunitas yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Tentu saja karena blogger memiliki media tersendiri yang bisa saja memberikan persepsi baru terhadap sesuatu. Belum lagi karena keaktifannya membangun personal branding dengan berbagai sosial media, blogger akan dianggap sebagai pembawa pesan penting yang bisa disampaikan kepada para pengikutnya dan secara tidak langsung akan bisa merubah sesuatu. Itu harapannya.

Itulah kenapa sebagai sasaran sosialisasi, blogger sering dilibatkan sebagai peserta untuk membawakan pesan baik bagi sahabat blogger lainnya. Kali ini, blogger dijadikan seorang brand ambassador untuk ikut mensosialisasikan sebuah program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dibawah Kementrian Kesehatan. #SahabatJKN namanya yang merupakan peserta Workshop Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional yang kali ini diadakan khusus untuk para blogger.

Penyelenggaraan Workshop

Workshop tentang sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini di selenggarakan oleh Kementrian Kesehatan yang di fasilitatori oleh Pak Anjar yang akrab banget dipanggil eyank sama para blogger. Sebanyak 40 (empat puluh) blogger berkumpul untuk mendengarkan apa sih yang dimaksud JKN ini? Kenapa kita harus punya? Dan apa keuntungannya? dan yang lebih penting lagi kenapa kita harus bisa menyebarkan informasi penting ini keseluruh lini yang blogger miliki?

Sebelumnya saya memang sudah mendengar tentang JKN ini karena orang-orang akrab banget menyebutnya dengan BPJS. Dan yang bikin saya familiar adalah setiap kantor BPJS (dulu Askes) yang saya lewati, dimana-mana penuh dengan antrian. Belum lagi keluhan adek saya dan orang tua yang notabene PNS, yang selalu menganggap JKN ini downgrade dari Askes karena perlakuannya yang berbeda. Saat itu saya ngga bisa ngomong apa-apa, karena sebagai anggota keluarga BUMN, saya bebas masuk rumah sakit mana saja dengan kelas terbaik dan mendapatkan pelayanan terbaik pula tanpa mengeluarkan biaya seperpun. Itulah kenapa saya sangat tertarik mengikuti workshop ini untuk mendapatkan informasi yang tepat dan jelas akan program kesehatan yang baru saja diluncurkan tepat di awal tahun 2014.

Acara workshopnya menurut saya sangat memanjakan blogger. Bagaimana tidak seluruh akomodasi, transportasi, dan konsumsi semua di tanggung. Selama dua hari satu malam, blogger dijamu, diberikan ilmu, ditambah bisa menginap di Hotel Harris Jakarta Tebet. Acara berlangsung dari tanggal 13 Agustus sampai 14 Agustus 2014. Ada banyak agenda penting yang di dalam dua hari workshop tersebut. Kegiatan pun dibagi menjadi dua hari yang berbeda, yaitu yang pertama full ada di ruang seminar Hotel Harris untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai JKN dan hari kedua adalah kunjungan lapangan.

Hari Pertama

Di hari pertama ini, para peserta workshop dibekali pengetahuan mengenai JKN yang diselengarakan BPJS. Dan yang seru adalah pre-test nya yang mengukur seberapa dalam pengetahuan para peserta mengenai JKN ini. Saya sendiri pun merasa tidak mengetahui secara mendalam tentang program JKN dan bisa ditebak kayaknya hasil saya tidak memuaskan hehehe. Eits, jangan salah saya tidak sendiri loh. Karena tenyata hasil dari pre-test para peserta workshop secara keseluruhan memang kurang memuaskan alias kurangnya pengetahuan yang dimiliki tentang JKN.

Untuk sesi pertama yang dimulai pukul sembilan lewat, acara dimulai dengan perkenalan para peserta. Pembukaan yang renyah dan keakraban para peserta blogger yang rata-rata memang sudah mengenal satu sama lain jadi tambah seru dan rame. Canda dan tawa menghiasi acara pembukaan yang dianggap serius tapi santai. Diantara 40 blogger yang hadir, rasa-rasanya saya hanya mengenal setengahnya saja karena memang wajah mereka sudah akrab saya temui di berbagai acara blogger. Tapi ngga membatasi juga untuk mengenal para blogger yang baru saya kenal untuk saling akrab satu sama lain.

Setelah sesi pertama berakhir, acara dilanjutkan dengan istirahat, sholat, dan makan. Makin siang ternyata materi makin dalam. Tentunya dengan kehadiran bapak Zamal dari Kemenkes dan bapak Dwi dari BPJS Kesehatan. Keduanya menjelaskan secara mendalam, seperti apa JKN ini yang merupakan sistem besar yang bisa menyelesaikan sisten kesehatan di Indonesia. Dengan sistem ini diyakinkan bahwa tidak akan ada lagi pasien yang ditolak di rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan JKN bahkan warga negara tidak mampu sekalipun. Prinsip gotong royong yang dimiliki JKN yaitu yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang tidak mampu akan menghasilkan solidaritas nasional yang menjamin pembiayaan kesehataan yang berkelanjutan. Selain prinsip gotong royong, ada beberapa prinsip lainnya yang diterapkan di sistem JKN yaitu nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, kepesertaan wajib, akuntabilitas, portabilitas, dana amanat, dan hasil pengelolaan.

Sehingga dengan adanya Jaminan Kesehatan Masyarakat ini, maka pemerintah sudah menerapkan Pasal 28H Undang-undang dasar yang bunyinya adalah :

  1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

  2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

  3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

  4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Hak warga negara mengenai kesehatan yang tercantum di pasal satu dan tiga, sudah dipenuhi kewajibannya oleh pemerintah. Sehingga sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara untuk mengikuti program JKN ini untuk membantu warga negara lainnya. Dan dapat dipastikan bahwa dengan program ini, setiap pasien tentunya akan terlindungi dan hal-hal yang sifatnya melebihi perawatan dari yang seharusnya.

Sesi yang ketiga dimulai pada malam hari setelah makan malam. Jam ngantuk karena pasti banyak yang memilih ingin tidur. Tapi kalau yang membawakan materi adalah Ira Koesno, tentunya malam ngantuk itu akan menjadi segar lagi. Jadi, karena blogger adalah brand ambassador dari JKN, dirasa perlu untuk memberikan materi mengenai publik speaking. Sebagai seseorang yang memiliki kemampuan menulis yang baik, tentunya akan lebih baik jika dilengkapi kemampuan berbicara yang baik pula. Namun tidak semuanya memiliki hal seperti itu. Terbukti saat sesi berlangsung dan dipraktekkan, masih banyak blogger yang belum memenuhi standar berbicara di depan umum secara baik. Seperti misalnya berbicara dengan sangat cepat, berbicara dengan sangat lambat, masih banyak kata eee yang keluar, dan kurang pemahaman mengenai materi yang sedang dibicarakan.

Secara poin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai tata cara berbicara di depan umum. Antara lain, tanpa eee, otak harus berpikir lebih cepat dari pada mulut sehingga tidak ada kata lain yang terucap selain yang ada di otak, kemudian artikulasi antara vokal dan konsonan harus jelas, tidak harus menghilangkan aksen yang dimiliki, di dalam forum umum harus menggunakan bahasa baku, silahkan untuk memperlambat cara bicara agar dapat dipahami oleh pendengar, dan yang terakhir adalah jangan takut untuk jeda atau tidak langsung berbicara karena itu adalah kekuatan.

Hari Kedua

Di hari kedua, acara sudah tidak lagi di dalam hotel akan tetapi langsung terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung seperti apa sistem ini berjalan. Ada tiga tempat yang dikunjungi yaitu kantor cabang Jakarta Pusat BPJS Kesehatan, Puskesmas Cempaka Putih, dan Rumah Sakit Persahabatan. Ketiga tempat ini adalah ujung tombak pelaksanaan program JKN. Dimana mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat yang mengurus JKN, memberikan pelayanan kesehatan pertama, dan juga rujukan rumah sakit dari puskesmas apabila penyakit tidak tertangani dengan baik.

Kantor BPJS Kesehatan melayani pendaftaran JKN dengan jumlah berkali-kali lipat dari pendaftaran peserta Askes sebelumnya. Tidak heran, karena memang dengan JKN masyarakat yang kurang mampu sangat diuntungkan apabila memiliki penyakit yang membutuhkan biaya besar. Hanya dengan iuran tidak sampai dua puluh enam ribu rupiah, warga miskin akan mendapatkan pelayanan rumah sakit secara menyeluruh mulai dari obat, kamar, sampai operasi yang biasanya dikategorikan pelayanan mahal. Maka berbondong-bondonglah warga sakit mengurus JKN untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara yang harus mendapatkan jaminan sosial.

cara-daftar-bpjs

Dilain pihak, dengan pencapaian target pada 2019 semua rakyat NKRI sudah memiliki JKN maka makin pontang-panting pula pelayanan BPJS Kesehatan. Antara pendaftar dan yang dapat terlayani ada keterbatasan. Sehingga dapat dipastikan, hampir di semua kantor BPJS Kesehatan kita akan mendapati antrian yang luar biasa panjang dan penuh setiap harinya. Padahal ada cara mendaftar yang lebih mudah yaitu melalui bank dan juga melalui website http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-17-pendaftaranpeserta.html .

Tempat yang dikunjungi setelah kantor BPJS Kesehatan adalah Puskesmas Cempaka Putih. Sebuah puskesmas berstandari ISO 9001 tahun 2008 yang memiliki fasilitas terbaik dan juga pelayanan terbaik. Ini terlihat dari jumlah pasien yang terlayani dengan sangat baik sehingga tidak menimbulkan penumpukan antrian. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap mulai dari ruang bersalin, klinik gigi, IGD, sampai rawat inap dengan kategori masih dapat ditangani oleh dokter umum. Pada umumnya memang rumah sakit di Jakarta memang memiliki fasilitas terbaik, namun lain halnya dengan puskesmas yang ada di daerah yang fasilitasnya beberapa masih sangat minim sehingga menyebabkan kengganan pasien untuk berobat terlebih dahulu ke puskesmas.


Dan yang terakhir dikunjungi setelah makan siang adalah RSUP Persahabatan. Sebuah rumah sakit yang diberikan pemerintah Rusia untuk Indonesia sehingga dinamakan persahabatan. Di rumah sakit ini, semenjak diberlakukannya sistem baru JKN sempat mengalami kesulitan. Namun karena pentingnya sistem ini bagi para pasien dan masyarakat pada umumnya, maka proses integrasi dan sosialiasi dilakukan dengan cepat dan baik. Sampai saat ini, RSUP melayani rujukan pasien dari puskesmas dengan berbagai macam penyakit. Dan sudah banyak pasien JKN yang merasakan manfaat langsung dari program pemerintah. Diantaranya adalah Pak Rohadi pensiunan Polri dan Ibu Saidah yang buruh cuci dan bersuamikan supir bajaj.

 

 

Keduanya merasakan langsung bagaimana mudahnya menggunakan JKN untuk pelayanan kesehatan di RSUP Persahabatan. Keduanya sangat terbantu dengan adanya JKN yang tentunya tidak perlu membuat kantong bolong untuk mendapatkan kelayakan pelayanan kesehatan. Walaupun sistem belum berjalan dengan baik, tapi manfaatnya sudah bisa langsung dirasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah.

Evaluasi Penyelenggaraan

Dalam pelaksanaan workshop, tentunya berjalan dengan sangat baik dan sudah sesuai dengan jadwal. Akan tetapi yang disayangkan, pihak pelaksana tidak terlebih dahulu survei mengenai situasi di lapangan. Contohnya di kantor BPJS Kesehatan. Seperti yang kita tau, karena melonjaknya jumlah pendaftar JKN mengakibatkan suasana di kantpr BPJS menjadi lebih padat. Dan seharusnya dengan kondisi yang sudah lebih dulu diketahui, para peserta bisa berkunjung di jam-jam yang dirasa sudah mulai sepi seperti di akhir waktu kunjungan atau dijadikan kunjungan terakhir.

Namun secara materi dan pembicara sudah sangat baik karena terbukti dari hasi post test nya yang hasilnya rata-rata sudah memahami tentang program dan sistem JKN yang saat ini sedang gencar di sosialisasikan oleh Kemenkes. Kedepannya, sepertinya memang harus mensosialisasikan lebih banyak kalangan masyarakat seperti di rumah sakit daerah (sasaran orang sakit) dimana mungkin masih ada yang belum paham bahwa orang sakit itu dijamin pemerintah sehingga tidak perlu was-was tentang biaya.

Sosialisasi juga harus dilakukan di kalangan atas yang notabene bisa memberikan subsidi kemanusiaan untuk membantu warga yang membutuhkan jaminan kesehatan. Kalangan ini diantara adalah pemilik usaha swasta, korporate non pemerintah, dan pemilik usaha maju lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan kesadaran lebih untuk bisa berkontribusi dalam hal jaminan sosial dan tentunya bisa memberikan dana lebih bagi pemerintah agar anggaran menjadi lebih besar dan semakin banyak masyarakat yang dapat terlayani dengan baik.

Jadi dengan JKN tidak ada lagi pelarangan warga miskin untuk sakit karena semua bisa sehat !