Sebetulnya buanyakk banget kalo mau ngubek-ngubek google buat informasi bikin visa korea. Hehehe tapi saya tetep aja iseng pengen nulis di blog. Karena pasti tiap orang beda-beda yah pengalamannya. Masalah ngubek-ngubek ini saya sampai baca berlembar-lembar hasil search google karena satu alasan klasik, takut DITOLAK!! Hahaha. Jadi selama ini, saya ngga pernah mau ngelirik negara-negara yang pakai visa. Males dan repot ngurusnya. Apalagi saya tipe traveller dadakan yang kadang nemu tiket murah bisa langsung berangkat. Jadi ngga adalah yang namanya perencanaan travel (parah emang sayah!).

Berhubung kemarin nemu ada temen backpackeran ke Korea buat winter dan lihat tanggalnya cocok which is pertengahan bulan depan / Januari (gubrak dah mepet amat yak wekekek). Akhirnya nekad deh buat ikutan setelah rayu suami buat ijin hihihi. Tapi minggu per minggunya sudah direncanakan nih, misalnya minggu ini beli tiket dan siapin dokumen buat visa. Terus minggu berikutnya apply visa korea dan memprediksi visa selesai. Baru deh minggu deket-deket hunting coat hohoho.

Nah saya rada gerubak gerubuk nih ngurus dokumen persyaratan. Antara bingung mau apply visa dulu atau tiket pesawat dulu. Secara perginya dadakan tiket ngga bisa murah banget semurah harga promo. Ya sudahlah ini resiko travel dadakan kaya saya. Terus, takutnya udah punya tiket eh visa ngga disetujui kan berabe. Lumayan banget harga tiketnya yang kalau ngebayangin bisa sekalian dipake jalan-jalan ke Legoland sama anak-anak. Sedangkan kalau ngga ada tiket kemungkinan visa diterima jadi kecil bangett (itu sih kata blog orang wekekek).

Jadi gini, pada kenyataannya dari yang saya baca dari blogger lain. Banyak yang dari mereka tiket dan itinerary di pulangin alias ngga diperlukan. See, karena memang dari persyaratan yang tertera di web Kedubes Korea memang ngga ada. Dan saya juga lihat kok, pas apply visa buanyaakk banget photocopy tiket yang ditumpukin gitu aja alias ngga dijadikan satu dengan paspor untuk dokumennya. Bahasa halusnya kayaknya mau dibuang wekekeke.

Akhirnya tetap saya putuskan saya membeli tiket dulu, karena takut harga tiketnya bakalan lebih naik lagi. Jadi bukan karena kelengkapan visa. Jadi kalau masih banyak bingung antara visa dan tiket. Kalo saya akan tetap beli tiket karena kadang ada promo untuk keberangkatan tahun depan. Padahal masa berlaku visa cuma 90 hari. Buat yang pede abis dengan dokumen yang syaratkan, misalnya ada dokumen bukti keuangan yang meyakinkan, boleh dah apply visa dulu dan tiket belakangan.

Sebelum apply visa, sebaiknya cermati satu persatu syarat dokumennya. Karena kalau satu aja ngga ada, walah bakalan lama prosesnya sedangkan yang apply dalam sehari sumpritt banyak bangett. Efek Lee Min Hoo kayaknya wekekek. Setelah baca-baca sana sini, enaknya mengurus visa ini sendiri alias ngga pake travel. Karena travel sifatnya perantara aja, iyah yang ngantriin di kedutaan sama ngambilin. Jadi tetep aja kelengkapan dokumen dari kita dan dikasi visa atau engga adalah wewenang kedutaan. Cocoknya sih, travel digunakan buat orang luar kota yang ngga bisa dateng langsung ke kedutaan.

Yang bikin tegang dalam dokumen visa ini adalah laporan bukti keuangan. Hal yang puallingg bikin penasaran buat para pemohon visa. Pertanyaan yang paling sering ditanyakan di blog manapun wekekeke. Berapakah jumlah rupiah yang harus ada di rekening? Hohoho, Ini juga yang bikin saya rajin ngeprint boww wekekek. Padahal bisa dibilang saya setahun sekali nge-print tabungan (thanks to internet banking). Intinya gini kayaknya (asumsi loh yaa) kita punya pekerjaan tetap dan ada uang rutin tiap bulan yang masuk ke rekening. Selain itu juga rekening lumayan aktif bergerak alias banyak debet dan kredit yang tercatat. Dan yang paling penting saldo akhirnya ngga minus wekekek.

Pertanyaan belum terjawab yak. Berapa sihh makk saldo akhirnyaa, takut nii katanya minimal 50 juta booww???. Well udah banyak juga yang bahas kalo 50 juta ngga jaminan wekekeke. Jadi perhitungan dasarnya gini, dalam sehari berapa duit kita habis di korea. Nah kalikan aja sama jumlah hari plus masih ada sisa di rekening. Ini terserah mau dihitung sama tiket pesawat atau engga. Karena bocoran lagi, mau yang tabungannya lima puluhan kek, mau yang cuma lima jutaan nyatanya lolos juga ^^.

Jadi bisa dikira-kira yah. Kalau saya, berhubung perginya berbarengan dengan Agya yang mendadak keluar dan harus segera dilunasi karena ngga nyicil (halah), sisa tabungan sekitar 15 juta. Ini rekening aktif yang pas di print koran, busyet banyak amat rincian debet kreditnya wekekeke. Buat yang niat banget keluar negeri mengejar mentari, pastikan punya rekening koran yang bagus paling tidak tiga bulan terakhir.

Selain rekening koran, penting juga melampirkan referensi bank. Surat ini dikeluarkan oleh bank atas permintaan kita dengan menuliskan tujuan sebagai syarat permohonan visa korea. Saya menggunakan Bank BNI, lumayan juga kena 200ribu untuk biayanya dan jadi dalam dua hari. Yang bikin rusuh lagi, saya sempat bingung antara mau buat di kantor cabang dekat kantor atau cabang tempat saya buka deket rumah yang artinya bakalan makan waktu. Toh akhirnya saya buat di tempat cabang buka rekening dan lupa mau nanya bisa dibuat di cabang mana aja ngga. Maap sodara-sodara.

Buat tambahan supaya meyakinkan konselor kalo saya ngga bakalan jadi imigran gelap di korea, saya melampirkan tagihan kartu kredit tiga bulan terakhir. Limitnya hmm limit gold lah ya biar meyakinkan kalau kita banyak ngutangnya #loh hahaha. Limit yang tersisa juga lumayan banyak karena saya jarang ngutang ke bank tapi lebih sering ngutang ke warteg sebelah kantor :-P.

Dokumen laporan keuangan udah kan ya, karena yang ngga kalah penting adalah surat keterangan kerja. Jadi saking takutnya bakalan banyak imigran gelap ke korea, mereka memperketat banget visanya. Makanya surat ini penting yah, sangat penting. Ini membuktikan kalau kita punya pekerjaan tetap dan diijinkan kantor untuk pergi keluar. Kalau mahasiswa, surat yang dibutuhkan adalah surat keterangan mahasiswa dari universitasnya. Kalau ibu rumah tangga, kudu rayu-rayu suami buat bikin surat ini di kantornya hihihi. Yang pergi siapa yang repot siapa wekekek. Tambahan lagi, siapkan SIUP untuk jaga-jaga kalau ditanya. SIUP ini (asumsi lagi) dibutuhkan kalau tempat kerjanya kurang meyakinkan dan dicurigai bakalan cari kerjaan baru disana.

Kalau dua itu aja udah beres, gampang deh urusannya. Tinggal lengkapi dokumen lainnya seperti surat ijin bermaterai dari suami (kaya saya yang bepergian bareng tim hore), photo copy ktp, kartu keluarga, paspor asli & copy, dan yang engga kalah penting adalah formulir yang diisi lengkap dengan photo. Formulir ini bisa didownload langsung ke web kedutaan korea dan diisi waktu dirumah. Jadi begitu pagi hari mau ngantri udah siap semua formulir dan dokumen. Urusan jadi ngga pake lama.

Buat check list persyaratan, ini saya kutip dari web kedutaan korea ya (http://idn.mofat.go.kr/worldlanguage/asia/ind/visa/issuance/index.jsp) :

Dokumen untuk Turis Pribadi

1) Formulir permohonan visa (dilengkapi dengan pas photo)

2) Passport asli dan fotokopi passport

3) Kartu keluarga

4) Surat keterangan kerja dan SIUP, jika tidak berkerja surat keterangan tersebut tidak diperlukan

5) Fotokopi bukti keuangan, pilih salah satu

– SPT (dikeluarkan oleh Directorate Jenderal Pajak)

– PBB (dikeluarkan oleh Directorate Jenderal Pajak)

– Laporan buku tabungan dalam 3 bulan terakhir

– Tagihan kartu kredit dalam 3 bulan terakhir

– Surat keterangan pemegang membership golf

– Surat keterangan pemegang membership hotel bintang 5

– Surat keterangan pemegang Jamsostek

– Bukti tunjangan pension

Bagi pelajar perlu melampirkan surat keterangan pelajar dan bukti keuangan milik orang tua

Bagi Ibu Rumah Tangga agar melampirkan bukti keuangan milik suami

visa-korea

Prosesnya sendiri normalnya memakan waktu 5-7 hari. Nah berhubung kemarin saya berangkat di saat winter. Dimana orang-orang terobsesi dengan winter sonata nya Kim Hyun Joong eh Bae Yong Joon. Visa saya baru jadi setelah 10 hari kerja alias dari tanggal 9 dan baru selesai tanggal 20 huhuhu. Dan tenyata sama juga ada yang apply tanggal 10 baru selesai tanggal  24. Persis dua minggu. Kalo travel dadakan kaya saya, deg-degan kan karena mepet perginya huhuhu. Tapi akhirnya jadi juga dan sukses di approve ^^.

Kedutaan Korea berada di Jl Gatot Subroto, persis ada di sebelah kanan Rumah Sakit Medistra. Sempet bikin bingung juga karena di web resminya masih beralamat di The Plaza Thamrin. Dateng lebih enak pagi karena antrian masih sedikit. Dan ternyata pas mau ambil, udah pada ngantri juga dari jam 13.00 padahal jadwalnya jam 14.00. Jangan lupa siapkan uang pas Rp. 300.000 Rp. 480.000 buat biaya administrasi saat pengajuan visa. Kalau ditolak duit ngga kembali 🙂

So far, pembuatannya lancar dan memakan waktu (tau dong Korea wave lagi booming banget jadi rame). Asalkan dokumen lengkap seperti diatas dan juga supaya menghilangkan deg-degan, saya menambahkan dokumen lainnya. Seperti Tiket, Itin, Asuransi Perjalanan, Surat Sponsor (dari kantor) dan copy NPWP. Pokoe rempong banget dah ngurus dokumennya wekekek.

Dulu sih gosipnya, bikin visa Korea itu mudah semudah kita apply visa China sekarang ini. Hanya saja, banyaknya imigran gelap asal Indonesia membuat mereka lebih waspada nih sama si paspor hijau. Makanya jangan heran kalau syarat utama dapet visa ini adalah kalau kita hidup dan memiliki pekerjaan jelas di Indonesia plus ada jaminan.

Nah kalau masih ada pertanyaan bisa banget melihat komentar dibawah ini yaa atau ke link ini. Kalau masih penasaran dan masih kurang yakin bisa langsung kontak saya melalui [email protected] yaa.