Liburan Hemat dengan menjadi Flashpacker
Kalau para backpacker bisa menginap di hostel atau guest house dan juga bisa makan apa saja. Lain halnya dengan saya yang sudah mulai berumur dan melakukan liburan sebagai refreshing. Gaya liburan super irit sudah tidak dapat saya lakoni lagi, karena walaupun liburan hemat saya juga tetap ingin merasakan kenyamanan.
Saya ingat sewaktu liburan ke Singapura berdua suami, kami sempat meributkan masalah penginapan. Apa hal? Hehehe ini karena saya tidak cermat. Jadi waktu itu, saya membooking sebuah guest house yang termasuk murah dan di foto terlihat bersih dan rapi. Memang betul, sewaktu tiba disana tempatnya sangat nyaman, bersih, rapi, dan terdapat fasilitas wifi. Namun ternyata bentuk kamarnya adalah asrama dan dalam satu ruangan terbagi empat kompartemen. Yang lebih parah, pintunya hanya sebuah tirai hahaha. Sontak kami berdua kaget karena tentunya tujuan berlibur saat itu adalah bulan madu kedua setelah memiliki anak yang cukup besar untuk bisa ditinggal.
Saya langsung menyadari kesalahan saya, bahwa segala sesuatu yang murah bukan berarti bagus. Tetap saja walaupun saat berlibur inginnya yang hemat, kenyamanan dan fasilitas modern tetap kami inginkan. Akhirnya pada malam itu juga kami membooking sebuah jaringan hotel bintang tiga yang tidak jauh dari situ. Untungnya wifi siap sedia untuk digunakan membooking kamar dari agen hotel yang terkenal. Ah, apalah kami para backpacker tanpa fasilitas internet.
Seorang backpacker seperti saya yang masih butuh kenyamanan dan fasilitas modern seperti internet, kamar yang lebih privat, sarapan yang tidak seadanya disebut flashpacker. Karena memang definisi flashpacker ini adalah seseorang yang berliburan secara hemat namun tetap ingin merasakan kenyamanan standar. Ibaratnya sebuah tingkatan hotel, flashpacker ini adalah hotel dengan kategori budget.
Berarti selama ini saya masuk kedalam kategori flashpacker ya. Karena yang paling utama, saya tetap tidak lepas dari gadget untuk sekedar melihat peta di Google Map, berhubungan dengan rumah melalui wifi, dan rekomendasi tempat makan yang enak di suatu kota. Oh dan juga saya tidak nyaman tidur di penginapan yang bentuknya seperti asrama hehehe.
Menjadi seorang flashpacker tentunya tetap harus memperhatikan pengeluaran agar tidak terlalu melebihi budget. Saya mendapatkan tips bagaimana menghemat pengeluaran tanpa harus menghilangkan kenyamanan di website keuangan untuk wanita yaitu Live Olive. Disalah satu artikelnya terdapat tips liburan ala flashpacker yang menceritakan bagaimana hematnya liburan tanpa harus mengurangi kenyamanan.
Tips yang pertama adalah ambil jalan pintas. Menggunakan pesawat udara untuk menghemat jarak dan waktu tempuh tentunya lebih baik dibandingkan menggunakan jalan darat untuk lintas kota atau propinsi. Pesawat udara merupakan jalan pintas yang lebih nyaman dan lebih hemat. Kita akan menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Cara menghemat biaya tentunya dengan menggunakan low cost carrier. Rajin-rajinlah memantau penawaran terbaik dari beberapa low cost carrier dalam masa liburan atau low season. Menggunakan pesawat udara akan lebih menghemat waktu, dimana sisa waktu lainnya bisa digunakan untuk mengunjungi tempat wisata.
Tips yang kedua adalah berinvestasi pada produk teknologi. Susah kan kalau tiba-tiba sedang dalam perjalanan kemudian gadget kehabisan daya. Padahal sedang diperlukan untuk membalas email atau menelepon orang rumah. Penting untuk membawa alat-alat pendukung gadget seperti travel adaptor ataupun dual port universal charger. Travel adaptor ini bisa dibeli di atas pesawat yang biasanya ditawarkan dengan harga yang lebih murah daripada di bandara ataupun hotel.
Untuk tips lainnya bagaimana memaksimalkan liburan dan tetap menghemat anggaran bisa langsung cek 5 Tips Liburan a la Flashpacker. Tentunya dengan tips tersebut, kita akan menikmati liburan yang nyaman tanpa memerlukan budget yang terlalu besar.
tfs ya mba, liburan nyaman dan hemat..pastinya mau banget …
Kalau saya justru malah senang dapat kamar yang shared room macam dormitory soalnya jadi banyak kenalan dan banyak hal lainnya yang didapat walau tak dipungkiri banyak gak nyamannya tidur bareng sekamar sama orang yang baru kita kenal, apalagi orang luar 😀
ini yang dicari ya mbak, liburan hemat tapi menyenangkan
saya juga kayaknya termasuk flashpacker, Mak. Belum sanggup jadi backpacker 😀
Klo liburan dengan anak-anak, pastilah milih sebagai flashpacker saja.
Kenyamanan tentunya prioritas utama 🙂
Yup, hemat tapi yaaa fasilitasnya oke yaaak
jalan2 dengan keluarga adalah impian saya.tp blm terwujud krn anak masih kecil dan kok terasa repot gitu ya dan merasa khawatir takut anak sakit saat jalan2 jauh.padahal udah gatel ini kaki untuk jalab2 lagi spt saat muda….TFS ya mak 🙂
wah baru nyadar ternyata sudah lama betul saya tdk liburan hehe…. baca artikel ini jadi kangen pengen jalan-jalan lagi
samaaa mak, kenyamanan itu penting, apalagi kalo udah jaln berdua sm suami. Kalau dhitung berdua, terkadang hotel bintang kecil harganya juga gak jauh2 amat sama hostel.
Andai bukan dalam rangka honeymoon, barangkali kamar dengan tirai seperti itu juga gak apa-apa ya… 😀
jadiii, selama ini diriku termasuk flashpacker.. kirain itu backpacker hahahaha…
tfs mak..
walau ter-budget teteeeuup yaaa kenyamanan itu pentingg bingiitt
iyess makk, banyak dukungan lagi model model budget gitu hehehe
Kalau liburan bawa anak model flashpacker emang paling sesuai ya mak..ga tega lah kita ngemper kl bawa anak2,tp kalo sendiri ayo berdua mah hayuuk aja lah asalkan bisa traveling :p
hehehe iya becull sekali maakk ^^
Nice tips nih, Mak! Thanks for share… membaca uraianmu di atas, berarti diriku juga masuk kategori flashpacker dunk! 🙂
yah tengah-tengah lah ya mak 😀
hahahaha… memang ya harus teliti banget kalau booking kamar saat liburan. Saya sih selama ini selalu berusaha melotot terus kalau booking kamar, takut ada kesalahan. Saya pernah juga nih mengalami hal begini waktu ke Phuket, waktu di webnya sih tempatnya terlihat nyaman, langsung booking dua malam, eh pas sampai di sana, kamarnya apek, hotelnya tua banget dan ngga nyaman. Akhirnya, setelah satu malam saya dan Miswa langsung pindah deh…
hahaha ini sama kaya temenku mak, dia bilang murce abis. Trus ngga taunya nyampe sana kaya lemari gitu katanya kamarnya wekekek
Kalo jalan2 sama temen rame2 mungkin bisa bekpekeran, tapi kalo bareng suami lebih pas flashpacker ya mak
memang cari penginapan murah hrs hati2, sy pernah booking hotel murah tp saat sampai di sana sy dan suami terbengong2 karena sy lihat di sana justru banyak PSK. Duh, langsung lari terbirit-birit takut dikirain pasangan selingkuh. Mulai saat itu, lebih berhati2 mencari hotel murah
walaahh serem juga ya makk, kudu ati ati juga nih. Tengkyuu sharingnya yaa makk
oooh baru tahu mak… berarti lebih cenderung ke flashpacker dirikuhh ini. Agak berat utk ngebackpack klo sudah emak2 berbuntut apalagi klo perginya serombongan, sepaket sm suami n anak2 yaa. TFS mak Shinta
hehehe iya mak ophi, udah ngga bisa ngebackpack deh klo bawa anak. Minimal ngekoper 😀
Thanks for sharing Mak Shinta, jadi pingin nyoba flashpacker-an sama suami :))