Mengintip Pembangunan Bandara Sepinggan Balikpapan
Waktu kapan itu, saya pernah iseng menjawab pertanyaan salah satu facebook page dari maskapai penerbangan. Pertanyaannya sederhana, bandara apa yang membuatmu paling berkesan? wuih jawabannya beragam, kelas dunia semua. Ada yang jawab schipol, incheon, changi dan bandara kelas dunia lainnya. Qiqiqi saya senyum aja bacanya, udah gitu langsung ketik : “Bandara yang paling berkesan buat saya adalah Bandara Polonia, saya ngga bisa bedain antara bandara atau terminal kampung rambutan”. Wedeh kerasa kejam dan sarkas banget ngga sih qiqiqi, nyatanya banyak yang nge-like komentar saya dan banyak yang bales kalau mereka setuju dengan saya hehehe. Itu sih kejadian sebelum bandara Kuala Namu dioperasikan. Jadi jangan marah ya sama saya kalo dulu bandaranya saya sarkasin qiqiqi.
Bandara sekarang ini memang jadi tempat yang sangat penting. Udah sepenting terminal kok, dimana jumlah lalu lintas orangnya semakin banyak. Apalagi sudah banyak tiket murah dan siapa aja bisa naik pesawat. Sayangnya memang Indonesia sudah ketinggalan banget masalah bandara ini. Dulu bandara Soekarno Hatta udah yang pualing bagus dan besar, ngga taunya hanya dalam sepuluh tahun terakhir udah ngga mampu memenuhi jumlah penumpang keluar masuk. Ini kelihatan banget dengan ditambahnya terminal tiga dan terakhir beberapa penerbangan dipindahkan ke Bandara Halim.
Untungnya memang pemerintah melalui BUMN pengelola bandara cukup sigap lah melihat pertumbuhan penerbangan yang makin berkembang. Banyak bandara yang dibuat baru (udah bukan revitalisasi lagi) dengan mengutamakan fungsi, desain dan kapasitas penumpang. Nah baru-baru ini saya iseng main ke Proyek Pengembangan Bandara Sepinggan Balikpapan. Diantara semua pembangunan bandara baru cuma ini aja kesempatan mainnya hehehe. Maklum ada koneksi jadi bisa lihat-lihat dan foto-foto.
Bandara Sepinggan terletak di Kota Balikpapan Kalimantan Timur. Iya, walaupun Kaltim ibukotanya adalah Samarinda, tetap aja yang maju adalah Balikpapan. Yah yang ini ngga usah dibahaslah kenapa, saya aja yang 14 tahun tinggal di Samarinda juga ngga tau kenapa hahaha. Kita fokus ke bandaranya aja ya. Jadi saya masih inget Bandara Sepinggan ini dulu sudah pernah mengalami pengembangan tahun 90an (lupa tepatnya – males googling). Ternyata makin kesini, load penumpangnya makin ngga terbendung. Ya iyalah, sebut aja ada berapa banyak pertambangan disana dengan banyaknya perusahaan asing. Belum lagi, kalimantan adalah tempat merantaunya orang pulau Jawa. Ngga kehitung sudah berapa banyak yang pulang pergi.
Desain bandara Sepinggan banyak mengacu sama kealamian pulau Kalimantan seperti kayu, ranting dan berbau-bau hutan eh ngga ada orang utannya ding :-P. Tapi walaupun begitu, desainnya tetap modern, hemat energy dan estetik banget. Luasnya hmm berapa ya, ntar aja klo press rilisnya udah jadi hehehe. Yang pasti terdiri dari 3 lantai dan ditengah-tengahnya ada butik mall. Tetep ya ngga mau rugi wekekek. Nilai pembangunan bandara ini mencapai 1,6 T loh, ini sih yang harga lama alias pas pertama kali dibuat hehehe. Tapi yang namanya proyek ngga ada yang fixed jadi angka pastinya sudah pasti diatas itu.
Bandara ini dijadwalkan bisa beroperasi paling lama akhir Februari. Wah bentar lagi dong ya, makanya kejar tayang banget. Jadi barang-barang interior udah masuk semua padahal tempatnya masih kotor. Duh sayang banget ya, yah maklum deh pasti pada ngejar progress antara kontraktor satu dengan yang lainnya. Spesifikasinya juga keren banget, semuanya model terbaru dan banyak yang diimpor dari luar.
Wah jadi panjang hehehe, kebetulan saya iseng mendokumentasikan beberapa penampakannya :
Gimana, keren kan ^^. Semoga bandara ini akan selalu menjadi kebanggaan warga Kaltim hehehe saya eks Kaltim soalnya jadi rasanya seneng aja 🙂
Tiga tahun lalu aku ke Kaltim dan jadi penasaran sama bandara yang baru Mak
wah bakalan berkesan nih mak klo main lagi ^^
Hai, salam kenal. Kelihatannya bandaranya bakalan bagus banget nih. tapi, semoga ngga kayak Bandara di Makassar ya, yang audionya kurang bagus, jadi pengumumannya kurang jelas terdengar.