Saya bukan kali ini aja kena tilang, tapi memang baru pertama kena tilang ganjil genap. Bisa dibilang, justru saya sering banget kena tilang hahaha. Pertama, ya karena ngga punya SIM motor, yang ngga saya perpanjang lagi. Saya kira, saya ngga akan pernah naik motor. Ngga taunya, karena nyewa motor di Bali dan Jogja, saya kena tilang karena ngga punya SIM. Untungnya, jasa sewanya pada berbaik hati mau bantuin nebus karena saya harus pulang dari liburan wkwkwk.

Selain kedua itu, saya juga pernah kena tilang karena salah jalur di daerah Gunung Sahari. Jaman dulu masih belum serba elektronik dan saya nerima keputusan sidang lalu mengambil slip biru. Beberapa hari kemudian, ya saya datang ke pengadilan dan menebus SIM saya yang ditahan. Mudah banget tapi memang harus antri.

Nah tahun 2022 ini, sudah sekian lama saya ngga kena tilang karena saya orang yang taat berlalu lintas hahaha. Sudah punya SIM C, mobil bisa menyesuaikan ganjil genap jadi ngga repot kalo masuk jam ganjil genap di wilayah tertentu. Kalau yang barusan saya kena tilang adalah karena ke-sok-tahu-an saya tentang lokasi ganjil genap di Jakarta. Saya kira daerah tersebut aman karena mau masuk tol, ternyata dijaga oleh polisi dan kena tilang deh.

Hari gini yah, saya ngga pernah bawa uang cash dan karena sudah banyak pengalaman dengan tilang, ya udah pede aja ditilang dan minta slip biru. Mau ngga mau ikut sidang lagi dan musti nunggu 2 minggu. Duh bete juga ya, males kemana-mana ngga bawa SIM A. Emang paling bener itu naik motor aja dah, aman.

Begitu sudah waktunya 2 minggu kemudian, saya lupa dong. Sebetulnya sudah saya jadwalkan di kalendar. Jamnya pun setelah saya meeting pagi rutin. Ngga taunya, meeting pagi cancel dan sayanya leha-leha. Buka laptop tapi ngga buka hape. Saya missed notif harus sidang. Baru ngeh jam 11 siang hahaha.

Bingung dong, mana belum mandi. Apa hal? Karena dijadwalkan jam 9 pagi di Pulo Gebang, kata pak polisinya. Saya sendiri sebetulnya sudah deg-degan waktu nerima surat tilang biru itu. Ditulis DENDA Rp500.000 GUBRAAKKK! Ya hari gini, saya males juga ngeluarin duit 500rb hahaha. Walaupun itu emang salah saya, tapi ada perasaan ngga rela lah ya. Ya udah deh, bete banget hari itu.

Ketika saya bersiap pergi, saya baca-baca dulu bagaimana nih caranya sidang di tahun 2022 ini. Apakah masih sama kaya jaman dulu? Ternyata tidak sodara-sodara. Lebih praktis dan lebih mudah loh. Gimana nih caranya?

Cara Bayar Tilang Ganjil Genap

  1. Buka web https://tilang.kejaksaan.go.id/ lalu masukkan aja nomor berkas tilang yang ada di bagian bawah kiri surat tilang. Lalu klik cari.
tilang ganjil genap

2. Akan muncul data kita, kalau sudah benar klik pilih.

3. Kemudian muncul detail pembayaran yang harus dilakukan. Tidak seperti yang saya takutkan, saya hanya membayar 80rb saja sodara-sodara!

4. Lakukan pembayaran dengan kode yang didapatkan. Pembayaran juga mudah, bisa dilakukan dimana aja baik toped maupun minimarket. Saya melakukan pembayaran melalui Mobile Banking BNI di bagian Penerimaan Negara. Kalau sudah dibayar, nanti halamannya direfresh dan akan keluar bukti pembayaran.

5. Jangan lupa diprint dan Barbuk berupa SIM/STNK sudah siap diambil ke KEJAKSAAN NEGERI wilayah kita ditilang. Mudah kan! Oia, ini bisa diambil kalau sudah waktunya sidang ya. Kayaknya kalau lewat juga masih bisa.

Saya sendiri walaupun domisili di Jakarta Selatan dan kena di Jakarta Timur, ya tetap urusannya di wilayah Jakarta Timur. Yang saya sesalkan adalah, pada saat ditilang, pak polisi jelas banget mengatakan, ini diambil di Pulo Gebang ya. Yang mana saya juga ngga tau itu ngambilnya di kantor apa. Setelah search, akhirnya saya paham kalau sidang di Pengadilan Negeri Jaktim di Pulo Gebang.

Yang bikin saya tambah kesal, ternyata barbuk tidak ada di sana sodara-sodara. Sudahlah jauh dari Jaksel, panas panas naik motor karena ngga punya SIM mobil, dan ngebut karena dikejar waktu tutup. Eh, nyampe sana kata calo, kalau sudah bayar ambilnya di Kejaksaan Prumpung. Hadeuuhhhh kezeell rasanya wkwkwk.

Padahal tuh saya sudah baca kalau barbuk emang ada di Kejaksaan, tapi karena pak polisi berulang kali bilang Pulo Gebang ya saya ke sana. Duh mengapa oh mengapa pakkk. Padahal ya, ada baiknya pak polisi ini menjelaskan. Mbak, ini tinggal lihat kode bayar di web E-Tilang lalu ambil barbuk sesuai tanggal sidang di Kejaksaan. Khan membantu masyarakat banget yaaaaa!

Ya sudahlah, yang penting saya sudah mendapatkan SIM saya kembali dan berhasil menjadi warga negara yang baik dengan mengikuti prosedur yang alhamdulillah semakin mudah yaa. Moga-moga bermanfaat ya dan jangan sering-sering melanggar lalu lintas, bete dah hahaha.