Takkan Lari Gunung Dikejar
Ini maksudnya, ngga perlu tergesa-gesa. Semua orang punya waktunya masing-masing. Begitupun kalau ngobrolin soal Pencapaian Tertinggi di Hidupmu.
Ketika saya menikah dan memiliki dua anak di usia 25 tahun, saya mengira segalanya sudah berakhir. Usia segitu, perempuan dan punya anak seperti terkunci di dimensi rumah tangga. Iya, dulu memang kerja, tapi karena suami sering mutasi ke daerah, menjadikan saya harus mengikuti dan selalu mencari kerja baru.
Kombinasi ibu dengan dua anak kecil ini entah kenapa ngga bagus banget di mata recruiter. Belum lagi usia juga sudah mau memasuki 30 tahun. Betapa rada putus asanya saya saat itu. Tapi saya ngga menyerah.
Usia 27 akhirnya mulai lagi menekuni hobi. Alih-alih cari pekerjaan, saya mencoba melakukan mimpi saya yang sedari dulu saya idamkan, yaitu memiliki bisnis. Mulai dari mana, entahlah. Waktu itu media sosial mulai populer dan blog ditinggalkan. Tapi kemudian saya berpikir, bahwa memang harus memulai dari awal. Jadilah memulai blog dan mulai membangun karir pelan-pelan.
Puncaknya, setelah hampir 10 tahun ngeblog, ada banyak sekali pencapaian yang saya dapatkan. Mulai dari mendapatkan partner bisnis baru, menjalankan perusahaan dari nol, membangun tim yang solid, sampai punya perusahaan berlabel PMA.
Iya, saya sendiri merasa sangat heran dan juga sekaligus bangga. Setiap hal yang saya lakukan ternyata efektif dan membuahkan hasil. Tanpa saya sadari, itulah pencapaian saya sampai hari ini.
Tapi seperti judul postingan ini, tidak semua sama. Bisa lebih cepat dan juga lebih lambat. Apapun itu, kejar dengan niat yang baik dan punya tujuan di masa depan. Mau 1 tahun, 2 tahun, bahkan 10 tahun baru tercapai, tidak masalah. Toh saya juga menikmati hasilnya di usia saya yang ke 37 tahun. Well, cita-cita saya memang pensiun dan mulai menikmati hasil di usia 40. Jadi, tetap semangat ya!
#BPNRAMADAN2021
No Comments