Ketika konten umroh saya menjadi viral, tentunya banyak komentar pro dan kontra. Yang kontra tentu saja kebanyakan dari Travel Agent yang sepertinya merasa hilang pasarnya, akibat dari banyaknya ajakan umroh mandiri di media sosial. Mulailah mereka mulai menarasikan bahwa umroh mandiri itu dilarang pemerintah.

Narasi itulah yang beredar belakangan saat umroh mandiri ini tiba-tiba ramai dilakukan sebagian orang. Terima kasih atas konten-konten di media sosial, saya sendiripun akhirnya memberanikan diri umroh mandiri bersama keluarga. Karena merasa perlu memberikan informasi lengkap dan membagi pengalaman (seperti yang biasa saya lakukan di blog), akhirnya saya juga membuat konten series tentang umroh mandiri.

Di luar dugaan, konten saya menembus nyaris 1jt view di akun sendiri dan rame direpost oleh akun viral lainnya. Tak pelak, total views-nya kurang lebih menyentuh 5jt dari keseluruhan akun viral yang menggunakan konten saya (baik dengan ijin maupun tidak). Saya sendiri juga tidak luput dari perhatian media, sampai akhirnya diwawancara oleh Kompas dengan materi bahasan yang sama juga, yaitu tentang Umroh Mandiri dan pendapat pemerintah tentang pelarangan ini.

Apakah Memang Umroh Mandiri Dilarang Pemerintah?

Setelah saya telaah lebih lanjut, dalam hal ini pemerintah hanya memberikan himbauan bukan pelarangan agar tidak melakukan umroh mandiri. Apalagi yang belum pernah keluar negeri dan ditakutkan banyak hal-hal yang tidak dipahami oleh jamaah.

Terkadang ada banyak hal di luar dugaan saat kita umroh, seperti sakit, terlantar akibat kurang persiapan, dan hal yang nantinya akan merepotkan pemerintah. Jamaah yang kurang persiapan dan tidak memahami medan inilah yang dihimbau oleh pemerintah, sebaiknya tidak melakukan umroh mandiri.

Tidak ada regulasi tertentu yang bisa menghalangi warga Indonesia untuk umroh secara mandiri dan tidak ada pula sanksi yang bisa diberikan. Sekali lagi tidak ada pelarangan untuk melakukan umroh mandiri.

Kalau boleh jujur, pemerintah pun tidak punya hak untuk melarang. Karena apa? Karena pemerintah Arab Saudi membuka pintu lebar-lebar untuk seluruh pengguna visa Arab Saudi bisa bebas umroh tanpa harus ada visa umroh. Akan tetapi, saya paham ada industri yang harus dilindungi, yaitu industri travel agent umroh & haji yang juga berhubungan dengan sumber pendapatan negara.

Umroh Mandiri Tidak Untuk Semua Orang

Sama halnya dengan bepergian ke luar negeri. Ada yang nyaman menggunakan tour agent, ada juga yang hobinya mengatur semua sendiri seperti saya. Dalam hal umroh, tentunya tidak sekedar beli tiket, bayar visa, lalu keluar negeri begitu saja. Umroh adalah perjalanan spiritual yang di antaranya ada banyak hal menyangkut iman, mental, fisik, dan nilai-nilai agama islam. Sejujurnya, memang bukan perjalanan biasa.

Persiapan saya sendiri kurang lebih 6 bulan untuk menyiapkan mental dan juga fisik. Apalagi membawa kedua anak remaja dan suami (yang taunya ikut aja). Nah, persiapan umroh ini dimulai dari NIAT loh! Boleh percaya boleh engga, ujian kita akan langsung dimulai. Apakah niat umroh kita ini sekedar keinginan atau memang benar-benar mau berangkat umroh. Akan ada banyak godaan dan hal-hal yang terkadang membuat kita mengurungkan niat. Tapi, kalau memang sudah diniatkan, fokus terus sampai tujuan.

Selain memang kita direpotkan oleh segala perdokumenan, kita juga harus fokus ibadah dan tetap memahami rukun sah dari umroh. Oleh karenanya, bagi yang belum berpengalaman dan masih ragu tentang rukun umroh, ada baiknya menggunakan travel agent saja. Itulah kenapa, pemerintah menghimbau untuk tidak melakukan umroh mandiri agar tidak membuat pusing diri sendiri (dan pemerintah).

Tapi kalau memang sudah pernah dan yakin dengan diri sendiri serta selalu paham bahwasanya Allah SWT akan memudahkan hambanya, yakinlah untuk bisa umroh secara mandiri. Jangan lupakan persiapan dan selalu berdoa. Itu kuncinya 🙂