Hampir dalam segala sesuatu yang saya lakukan tidak ada yang setengah-setengah. Selain karena saya menganut sistem selalu mengusahakan yang terbaik, saya juga orang yang hampir perfectionist dalam segala hal. Begitu juga dengan blog. Saya tidak sekedar menulis untuk menjadi catatan, tapi harapannya mampu memberikan nilai lebih dalam pengalaman hidup saya.

Memulai blog lagi setelah lama vakum, membuat saya berpikir. Sepenting apakah jika saya kembali menulis blog? Apa yang bisa saya lakukan untuk memberikan impact yang baik kepada society. Apakah memang blog saya akan berguna, bahkan dibaca oleh orang lain. Hal seperti itu memberikan saya banyak pemikiran mendalam tentang membangun sebuah blog. Saya tidak mau, hanya sekedar membuat blog lalu dilupakan begitu saja.

Iya betul, membuat blog itu mudah dan gampang. Namun saya selalu bilang, konsisten dalam pengelolaannya itu susah. Makanya tidak heran, banyak blogger yang merasa begitu saja blognya, setelah bertahun-tahun menulis. Saya tidak ingin seperti itu, walaupun saya tidak juga berpikir untuk menjadi orang yang sangat terkenal seperti Raditya Dika misalnya. Saya hanya ingin bisa menulis dan dikenali bahwa saya ada. Blog saya eksis dalam artian positif. Bahkan kalau bisa, lagi dijalan ada yang minta photo dan tanda tangan.

Karenanya, saya berpikir baik-baik tentang “kepulangan” saya di dunia digital yang sekian lama ditinggalkan. Dan sepengalaman saya membangun blog dari nol, setahun pertama saya dapat merasakan pergerakan nyata dari blog. Bahkan sampai di tahun keempat saja sudah banyak sekali memberikan pengalaman, networking, serta kisah menarik seputar dunia blogging yang ternyata luas sekali.

Sayapun pada akhirnya memiliki banyak sekali tip dan trik bagaimana memulai sebuah blog. Hei, mungkin tidak hanya untuk yang baru memulai, tapi cocok juga untuk blogger yang ingin lebih terarah menulis blognya. Ada beberapa hal penting yang saya tekankan saat memulai sebuah blog. Dan apa yang saya bagi tentunya adalah standart saya pribadi, boleh juga diterapkan apabila memang cocok dan sesuai.

Bukan berarti apa yang saya tulis adalah wajib untuk sebuah blog. Justru yang menyenangkan dari blogging adalah tidak adanya aturan, kita bebas berekspresi, bebas bereksperimen, yang tentunya setiap blogger harus menemukan hal yang sesuai untuk dirinya sendiri.

Platform

Pertama kali membuat blog, pasti banyak yang masih bingung. Engine apa yang bagus untuk digunakan sebagai basis menulis di blog. Pilihannya sebetulnya tidak terlalu banyak, karena setelah sekian puluh tahun tren blogging, keluarlah dua pilihan besar. Yaitu Blogspot (blogger.com) dan WordPress (Selfhosted WordPress.org & Gratisan wordpress.com).

Saya pribadi sebetulnya tidak pernah mempermasalahkan atau mewajibkan menggunakan salah satu platform tersebut. Karena apa? Setiap blogger saya rasa memiliki kapabilitas yang berbeda dalam penguasaan platform. Dan ini akan sangat berpengaruh terhadap performance suatu blog. Jadi saya akan selalu menyarankan, gunakanlah platform yang memang sesuai dengan kemampuan.

Saya sendiri, saat ini sudah sangat sreg menggunakan WordPress Selfhosted+Genesis Framework. Yaitu dengan membeli domain dan hosting sendiri ditambah dengan engine dari Studiopress. Menggunakannya pun tidak setengah-setengah, karena memang diperlukan pemahaman penggunaan cpanel, setting email domain, setup blog, penggunaan plugin, setting sana-sini, sampai desainnya. Semuanya penting dipahami, supaya blognya bisa terus update secara core dan juga aman.

Penggunaan WordPress Selfhosted ini semacam shortcut buat saya. Karena hidup di blog rasanya lebih mudah dan lebih praktis. Jadi bisa betul-betul fokus dalam menulis konten. Mulai dari banyaknya plugin yang membantu segala hal, sampai urusan index di Google untuk traffic yang lumayan membantu.

Tapi tentu saja, fokus utama dari kesuksesan sebuah blog adalah pada konten. Mau secanggih dan sekeren apapun platformnya kalau kontennya tidak orisinil dan tidak memiliki ciri khas pemiliknya, tidak akan berhasil. Jadi jangan terpaku harus menggunakan ini dan itu, sesuaikan saja dengan kemampuan dan yang memudahkan untuk menulis blog. Jangan sampai, karena sibuk memilih platform dan belajar lagi, pada akhirnya malah abai dengan isi konten itu sendiri.

Domain

Choose your domain wisely. Saya berpatokan pada istilah itu. Perlu diketahui, yang saya lakukan pada saat blogging adalah membangun personal branding. Karena ini adalah cara termudah untuk dikenali. Personal branding adalah teknik bagaimana seseorang memarketingkan diri dan menjual sebagai sebuah brand. Yap, your domain is your brand. Pilih dengan baik nama domain. Karena kalau tidak cocok, maka akan mengulang dari awal jika menemukan yang baru.

Brand saya dimulai pada saat memilih sebuah domain. Yang memudahkan saya untuk mengenerate semua akun media sosial. Jadi semuanya bisa seragam dan mudah sekali untuk dikenali. Ini akan berbeda, apabila hanya ingin menggunakan blog dengan tujuan yang lain. Fokus utama dari branding buat saya adalah mudah dikenali dan memiliki tulisan yang memang ditulis sendiri oleh penulisnya (bukan ghost writer atau guest post).

Sehingga akan menyulitkan bagi saya sendiri, apabila saya menggunakan domain yang anonim atau tidak terdeteksi domisili dan kehadirannya. Konsekuensinya tentu saja, harus pintar membagi publikasi konten, apakah akan melulu tentang pribadi atau memang menulis berdasarkan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki. Apapun itu, apabila ingin dikenal tentunya domain adalah yang paling utama. Tentu saja, Top Level Domain akan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan masih menggunakan gratisan.

Tema Blog & Target Pembaca

Yang selalu saya baca, blog terbaik adalah blog yang memiliki niche. Seketika pula saya bisa bantah. Karena blog dengan tema yang campur juga tidak kalah menarik dan bukan tidak mampu bersaing dengan niche blog. Dalam suatu waktu sekaligus, saya dengan blog di Shintaries dot com, memiliki kontrak dengan sebuah produk susu, produk rumah tangga, produk travel, dan juga produk kesehatan. Semua bisa saya dapatkan karena tema yang campur atau tidak niche.

Jangan khawatir dan jangan sampai terintimidasi dengan kata-kata, blog yang bagus adalah blog yang memiliki satu niche khusus. Karena untuk membuat satu niche khusus diperlukan passion yang kuat. Dari pada terkungkung dengan satu keadaan, lebih baik membebaskan diri menulis apapun yang kita suka kan. Sejujurnya, interest saya banyak sekali. Saya suka belajar banyak hal dan menulis apa saja. Jadi sedari awal, tema blog saya memang campur alias gado-gado. Bisa dibilang lifestyle untuk bahasa kerennya.

Kuncinya ada di mana untuk mampu bersaing dengan blog niche tersebut? Caranya adalah dengan memiliki target pembaca yang spesifik. Fokuskan konten yang dibuat adalah berdasarkan interest kita dan interest pembaca. Dari situlah akan ditemukan pembaca yang spesifik. Misalnya, tema blog lifestyle perempuan muda 25 tahun, tentunya juga akan memiliki pembaca yang sama.

Oleh karena itu, hati-hatilah menulis konten dan tema blog. Karena akan mempengaruhi dari segi pembaca. Dan tentu saja, nulis sesukanya sesuai kepribadian juga oke kok. Karena personal adalah bagian dari blog itu sendiri. Kalau cita rasanya hardnews, tentunya susah disebut menjadi blog kan.

Konten

Konten selalu menjadi raja. Fokus pada konten membuat blog kita akan stand out. Tidak hanya di kalangan para blogger namun juga pembaca yang menemukan kita melalui mesin pencari. Membuat konten buat saya ini penting, bahkan nomor satu. Karena konten yang kuat itulah, penggunaan platform menjadi tidak begitu penting. Karena sesungguhnya kekuatan blog ada di kontennya, bukan platformnya.

Untuk konten, saya membutuhkan pembaca tepat yang mendapatkan informasi karena membaca di blog saya. Jadi memang harapan saya, konten yang dibuat akan sangat berguna bagi orang lain. Tidak jarang, kepuasan seorang blogger, tidak terletak dari berapa banyak uang yang dihasilkan dari sponsored post. Akan tetapi dari email, Line, dan komentar dari orang yang merasa terbantu dengan tulisan kita.

Khususnya untuk lifestyle blog dan membangun branding, pemilihan konten hero tentunya harus diutamakan. Karena dari sinilah tercipta branding kita. Di antara banyaknya tulisan yang dipublikasikan, tentunya harus ada minimal 10-20 konten yang memang cukup untuk membawa traffic melalui mesin pencari. Konten ini, saya selalu menyebutkan konten utama, dimana tulisannya memang dibuat sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembaca. Bisa merupakan konten yang banyak dicari atau pengalaman pribadi yang layak untuk dibaca dan dibagi.

Template

Perempuan itu tidak bisa dipisahkan dari keindahan. Pemilihan template pada awal membuat blog akan memudahkan kita ke depannya, karena tidak harus berkutat terus menerus dengan template. Usahakan menggunakan template yang minimalis, mudah navigasinya, dan ringan untuk diakses. Kenapa template menjadi penting? Karena memberikan kesan pertama itu begitu penting. Saya cenderung akan me-skip tulisan yang memiliki background hitam dan tulisan putih. Sakit mata hiks.

Jadi, luangkan waktu, sisihkan sedikit investasi memilih dan membeli sebuah template yang cocok dan fokus pada konten. Karena pada akhirnya, tidak sedikit yang mengenali kita karena ingat dengan templatenya 🙂

So, are you ready to build your blog?

0 0 votes
Article Rating