Apa sih definisi cantik buat seorang perempuan? Kalau kita terbiasa dengan definisi cantik yang sudah umum, saya yakin bahwa tidak ada seorang pun yang merasa bahwa dirinya cantik. Definisi yang saya maksud adalah tinggi, putih, langsing, memiliki wajah kecil, mata bulat, dan deskripsi fisik lainnya. Bahkan seorang model juga akan selalu merasa memiliki kekurangan dan tidak merasa cantik. Hal ini seharusnya tidak menjadikan seorang wanita jadi merasa tidak percaya diri, karena selalu berpikir bahwa dirinya ada dalam batas yang biasa saja (average).

Dalam sebuah tayangan di Youtube di akun channel Dove Indonesia, saya melihat bahwa hampir setiap perempuan akan merasa bahwa dirinya tidak percaya diri untuk bisa merasa cantik. Hal ini terlihat dari pilihan pintu yang mereka pilih antara Beautiful atau Average. Saya sendiri pun, apabila diminta memilih, saya akan masuk melalui pintu average (biasa saja). Dan saya tidak sendiri ternyata. Tidak sendiri merasa tidak cantik. Merasa gitu juga ya?

Menurut survei yang dilakukan oleh Dove, 96% perempuan di dunia tidak menggunakan kata cantik untuk menggambarkan diri mereka sendiri. Tentunya ini didasarkan ketidakpercayaan diri yang cukup tinggi. Karena begitu lekatnya definisi cantik yang sudah dibuat sedemikian rupa. Dan untuk memenuhi standard dari cantik itu sendiri tentunya tidak mudah.

Akan tetapi, Dove melalui kampenye terbarunya yaitu Choose Beautiful, mengajak setiap perempuan di dunia untuk merasakan cantik pada penampilan mereka setiap hari. Setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk merasa cantik dan sadar akan potensi cantik yang ada di dalam diri perempuan di seluruh dunia.

Melalui video yang di ambil di 5 kota besar di dunia yaitu San Fransisco, Shanghai, Delhi, London, dan Sao Paolo membuktikan bahwa perempuan akan memilih pintu biasa saja dan tidak percaya diri untuk masuk melalui pintu cantik. Kemudian saat Dove mulai mengkampanyekan Choose Beautiful selama bertahun-tahun, terjadi peningkatan yang cukup significant akan kesadaran potensi kecantikan yang dimiliki oleh setiap perempuan.

Dove – Choose Beautiful

Dalam acara temu Blogger Gathering yang eksklusif untuk para Beauty Blogger kemarin, tanggal 17 April 2015 di Restoran Bunga Rampai, saya banyak mendapatkan insight menarik tentang persepsi cantik. Seperti dipaparkan oleh Eva Arisuci Rudjito, Marketing Director Skin Cleansing and Body Care PT Unilever Indonesia Tbk., bahwa berdasarkan hasil riset hanya satu dari sepuluh perempuan Indonesia yang menyebut dirinya cantik.

dove1

Hasil survei juga memberikan hasil, bahwa delapan dari sepuluh perempuan Indonesia merasa puas terhadap penampilan fisik atau wajahnya. Kecenderungannya mereka menjadi ragu untuk mengatakan potensi kecantikan yang ada di dalam dirinya. Jadi merasa puas tapi ngga bisa bilang kalau saya cantik, alias merasa biasa saja. Sedangkan, makna puas lebih kepada mensyukuri dan tidak menyadari potensi kecantikan yang dimiliki.

dove
Ki-Ka: Psikolog Efnie Indrianie, Sheila Timothy (Produser Film Indonesia), Eva Arisuci Rudjito (Marketing Director Skin Cleansing and body Care Unilever Indonesia), Nadya Mulya (MC) dalam acara Media Gathering Dove Choose Beautiful

Menurut Psikolog Efnie Indrianie, M.Psi, fenomena yang terjadi ini memang merupakan pengaruh dari budaya lokal yang cukup kuat. Menurut Efnie, berdasarkan culture psychology, masyarakat Indonesia itu sangat kolektivis. Dimana masyarakatnya lebih mementingkan persepsi bersama dibandingkan dengan persepsi individu. Karena faktor inilah yang terkadang membatasi perempuan Indonesia untuk lebih percaya diri memberikan persepsi cantik bagi dirinya.

Tidak heran, akibat dari culture psychology ini, perempuan Indonesia memiliki persepsi cantik hanya 4% berdasarkan survei di tahun 2013. Akan tetapi, semenjak Dove meluncurkan kampanye Dove Choose Beautiful, angkanya meningkat menjadi 8% di tahun 2015. Kampanye ini tentunya menginspirasi setiap perempuan untuk menyadari potensi kecantikan yang ada di dalam dirinya. Dan membantu untuk menemukan persepsi cantik yang ada di setiap perempuan.

Hal ini dirasakan oleh Sheila Timothy, Produser Film Indonesia yang merasa terinspirasi dengan kampanye Dove Choose Beautiful. Bagi Sheila, kampanye ini membantu menguatkan dirinya untuk merasa dan memilih cantik agar dapat memancarkan kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya. Terutama untuk putrinya, agar sedari kecil dapat menyadari potensi dan memiliki persepsi cantik.

I Choose Beautiful

dove2

Kampanye Dove Choose Beautiful menginspirasi para perempuan yang hadir di acara tersebut untuk memiliki persepsi akan potensi kecantikan yang dimiliki. Kemudian mengajak kami semua, para perempuan untuk menandatangani petisi tentang kecantikan. Tentunya ini menumbuhkan rasa dan menyadarkan bahwa kami semua memilih untuk cantik. Dan setiap perempuan memiliki potensi kecantikan yang sama.

dove3

Jangan ragu untuk merasa dan memilih cantik, karena cantik merupakan awal untuk memancarkan rasa percaya diri dan kebahagiaan bagi perempuan Indonesia.

Follow :

Twitter @Dove_IDN dan #ChooseBeautiful

Youtube : https://www.youtube.com/user/DOVEIndonesia

0 0 votes
Article Rating