Ubud di Bali menjadi salah satu tempat yang rutin saya kunjungi. Selain memang sudah bosan dengan pantai. Ubud selalu memiliki tempat wisata yang indah dan berbeda. Apalagi pecinta alam dan pedesaan hijau seperti saya, bakalan betah berlama-lama di sana. Salah satu yang membuat saya tertarik berlama-lama di Ubud adalah keinginan untuk berwisata budaya dan berkelas, seperti di Hanging Garden Ubud yang bisa dipesan lewat Traveloka Hotel.

Siapa yang ngga pengen, menginap sekaligus menikmati pemandangan keren yang ada di sekitarnya. Mulai dari fasilitas, kawasan perbukitan yang hijau, sampai udara segar di pagi hari. Apalagi di beberapa vila memiliki kolam renang pribadi, yang bakalan bikin anak saya betah karena hobi banget berenang. Harganya juga saya rasa sepadan banget dengan yang ditawarkan. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan berbagai tempat wisata yang ada di sekitarnya seperti:

  1. Ubud Monkey Forest

Ngga ke Ubud kayaknya kalo ngga ke Ubud Monkey Forest. Letaknya yang di tengah Ubud dan selalu ramai dikunjungi wisatawan ini, memiliki kera yang banyak sekali. Saking banyaknya, di parkiran juga ada. Berhati-hatilah saat membawa plastik belanjaan, karena sudah pasti bakalan diincar untuk diambil. Dan itu kejadian waktu ibu saya membawa plastik yang berisi minum dan camilan loh.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Ubud Monkey Forest adalah pukul 14.00. Biasanya jelang sore hari, puluhan kera akan turun dari pohon. Jadi bisa berinteraksi sekaligus photo-photo dengan mudah. Tapi hati-hati, keranya banyak yang bandel suka ambil kacamata atau botol minum yang nempel di tas wekekek. Oh ya, selain kera yang menjadi daya tarik utama, kawasan yang masuk dalam hutan lindung ini juga memiliki pura yang disakralkan oleh penduduk setempat.

  1. Taman Saraswati Ubud

Tari Kecak itu selalu menarik untuk ditonton. Dan di Ubud juga ada tempat untuk menyaksikan Tari Kecak tanpa harus jauh-jauh ke Uluwatu. Nah, tempat untuk menonton Tari Kecak di Ubud adalah Pura Saraswati Taman Saraswati untuk menyaksikan Tari Kecak Api, yang bakalan bikin tahan napas saat menonton. Pertunjukan dimulai pukul 19.30 setiap hari Kamis aja yaa.

Paling baiknya, usahkan datang 1-1.5 jam lebih awal. Biar gampang cari tempat duduk yang photo/selfie-able yang startegis wekekek. Paling asik juga merekam video karena Tari Kecak ini aslinya adalah cerita, bukan hanya sekedar tarian saja. Apalagi bakalan banyak pertunjukan api. Keren deh.

  1. Teras Sawah Tegallarang

Ngga bosan-bosan kalo ke Ubud itu ke Teras Sawah Tegallarang. Bahkan untuk sekedar makan di depan sawah yang hijau sambil menikmati hujan rintik plus ngobrol lama dengan travelmate. Itu benar-benar liburan yang menyenangkan buat saya. Lepas dari gadget dan betul-betul liburan.

Nah, tempat yang paling cocok di Ubud buat saya adalah Teras Sawah ini. Suasanya damai, pemandangannya indah, dan udaranya sejuk banget. Sebaiknya datang di pagi hari untuk mendapatkan parkir yang dekat sehingga tidak perlu berjalan kaki. Kalau siang hari, bakalan panas banget apalagi kalau berencana berjalan-jalan di sawahnya.

  1. Campuhan Ridge Walk

Bosan dengan tempat wisata yang berbau seni dan budaya? Bukit Campuhan bisa jadi pilihan nih. Katanya ini adalah destinasi favorit para traveler yang ingin menjelajah pedesaan dan kawasan perbukitan. Caranya dengan ikutan program Campuhan Ridge Walk. Di program ini, bakalan menjejalah menyusuri kawasan perbukitan Ubud yang hijau dan dipenuhi rumput sejauh mata memandang. Wah, damai banget rasanya.

Sepanjang jalan, tentu saja yang terlihat adalah pedesaan Ubud yang dikelilingi oleh sawah. Oia, katanya kalau capek, bisa berhenti sejenak loh ke rumah-rumahan yang disediakan oleh penduduk. Kawasan bukit ini cocok banget buat photo-photo, apalagi kalau mau diupload di Instagram wekekek.

  1. Tirta Empul

Ubud memiliki cukup banyak pura yang sakral dan digunakan oleh warga setempat untuk berbagai upacara. Salah satu pura paling penting di Ubud yang selalu ramai setiap hari karena kunjungan warga lokal dan juga wisatawan adalah Tirta Empul. Lokasinya terletak di kawasan Tampak Siring yang juga memiliki istana kepresidenan. Kira-kira tiga puluh menit dari Teras Sawah Tegallalang yang jalannya ke atas lagi.

Di Tirta Empul ini, ada banyak sumber air yang mengalir dari bangunan pura. Biasanya warga setempat dan wisatawan mandi di sini guna menyegarkan badan dan membersihkan tubuh dari penyakit dan hal-hal jahat lainnya. Sayang, kemaren ngga sempat ke sini. Padahal pengen juga sekedar cuci muka atau bahkan ikutan mandi hehehe.

  1. Desa Nyuh Kuning

Selain Desa Penglipuran yang disukai anak-anak saya, ternyata di Ubud juga ada desa yang masih asli. Namanya Desa Nyuh Kuning yang jauh sekali dari hal yang modern. Daerah ini, masih sangat sepi, bebas dari kendaraan, dan penduduknya sangat ramah. Kalau ingin merasakan Bali jaman dulu kala, kayaknya wajib ke sini. Karena katanya seperti melewati mesin waktu dan memasuki daerah yang benar-benar masih jauh dari peradaban.

Selain menikmati keindahan desanya, kita bisa melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Bercakap-cakap dengan penduduk setempat, merasakan masakan tradisional, hingga berburu foto sampai puas. Oh ya, karena tempat ini sangat tradisional, katanya sebisa mungkin berlaku seperti penduduk setempat dan jangan membawa sesuatu yang aneh dari luar.

  1. Pasar Seni Ubud

Jalan-jalan tanpa belanja itu ngga lengkap. Kalau sudah lelah mengunjungi satu persatu tempat wisata tadi, jangan lewatkan juga belanja ke Pasar Seni Ubud yang menjual banyak barang kerajinan khas Bali. Harganya memang bervariasi, tapi ya gitu, wajib banget tawar menawar biar dapet harga murah. Namanya juga ibuk-ibuk yaa.

Katanya waktu paling bagus, ke pasar itu di pagi hari. Masih sepi dan lebih gampang menawar harga. Maklum, penglaris di pagi hari. Kalau agak siangan, biasanya suka kasih harga mahal sih. Karena sudah mulai ramai dan banyak yang beli di sana.

Dari list di atas, masih ada beberapa yang belum saya kunjungi sih. Saya catet dulu di sini, supaya besok kalo balik lagi ke Ubud, bakalan ingat kalau harus mengunjungi satu-satu wekeke. Apalagi lokasinya cukup dekat dari Hanging Garden. Haduh, padahal baru pulang dari Ubud tahun baru lalu, jadi pengen lagi kan wkwkwk.

0 0 votes
Article Rating