Saya jarang sekali percaya apa kata orang. Apapun itu, kalau tidak saya alami dan saya analisa sendiri, biasanya saya ngga akan menelan mentah-mentah. Pun kaitannya dengan blog. Semakin banyak membaca ini dan itu tentang blog, saya makin pusing dan makin tidak terarah. Jadi saya putuskan kalau saya akan melakukan apapun yang saya percayai dan saya pelajari sendiri. Toh setiap orang kondisi ngeblognya akan berbeda kan, jadi akan susah sekali menerapkan hal-hal yang udah beredar kalau memang tidak sesuai.

Sama halnya dengan banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa blog itu sebaiknya niche. Saya? Tidak percaya itu hehehe. Saya selalu bilang, apapun temanya, apapun jenis tulisannya, blog itu sebaiknya dikelola dan dikonsep. Jadi mau niche atau gado-gado itu sama aja. Ngga percaya? Ini saya buktinya 🙂

Banyak blogger galau di luar sana yang saya tau selalu khawatir dengan si niche itu. Percaya deh, niche itu hanya bisa ditulis oleh orang yang hidup dengan si niche. Lah kalo kaya saya yang manusia biasa kaya gini, hidup penuh warna, penuh cerita, kenapa juga harus berkutat dengan satu tema spesifik aja kan. Toh ngeblog itu akan lebih enak kalo nulis sesuatu yang kita suka dan memang dialami sehingga konsepnya akan jadi berbagi pengalaman. Masalahnya kan yang disuka banyak hehehe. Kaya saya suka makan, suka jalan, suka liburan, suka gratisan *eh.

Konsep Blog Gado-Gado

Sewaktu saya memutuskan untuk serius ngeblog lagi setelah beberapa tahun vakum karena kerjaan, saya betul-betul memikirkan apa yang mau saya tulis. Jadi ngga ngasal lagi dan ngga curcol lagi seperti yang saya lakukan dulu. Iya, dulu itu saya ngeblog tahun 2005 waktu nganggur abis lulus. Karena tujuan bekerja di pemerintahan, jadilah saya setahun kerjaannya ngenet, test sana sini, dan ngeblog wekekek. Setelah tujuan tercapai pun saya disibukkan dengan kuliah lagi yang menyita waktu. Praktis baru beneran bisa ngeblog setelah anak saya usia 4 tahun.

Mengenai minat, hmm banyak hal kan yang jadi minat saya. Saya emang bisa bikin kue, bisa masak, bisa menjahit, bisa nulis, bisa ngoding, bisa nguli di lapangan, bisa programming, bisa ngitung, bisa mbangun rumah, bahkan bisa juga ganti ban mobil wekekek. Jadi susah sekali menemukan minat saya sebenarnya apa, yang nantinya kalau saya hanya menulis salah satunya, malah akan menyusahkan saya. Jadi saat saya membeli domain, saya putuskan untuk menggunakan personal branding saya aja.

Kenapa? Karena yang ingin saya ceritakan di blog adalah mengenai keseharian saya yang kerennya disebut lifestyle. Di mana lifestyle ini memang diartikan sebagai gaya hidup, tapi gaya hidup yang saya lakoni bukan ala-ala seleb dengan pamer barang mewah atau cuma nampang di sana sini. Murni best practice of life yang saya jalani sehari-hari. Nah untuk membuat hal tersebut tidak menjadi hal yang membosankan, saya memadukannya dengan konsep feature story. Yaitu hanya mengambil satu angle yang penting tanpa harus saya tambahkan dengan hal umum yang membosankan.

Hasilnya, blog saya yang gado-gado ini dirapikan dengan kategori. Mulai dari travel, family fun, beauty, entertainment bahkan juga curhat sesekali. Dulu sekali awalnya blog saya ini malah bercampur dengan koding dan tutorial blog. Sampai pada akhirnya, saya memisahkan sendiri di shintaries.co dengan alasan, hmm akan lebih mudah buat saya mendapat job review kalau blog saya gado gado hehehe. Iya, bukan niche blog yang selama ini katanya lebih laris. Tapi job yang kemudian bisa didapat itu A sampai Z. Mulai dari atas kepala sampai ujung kaki hohoho.

Ini yang masih suka ditanyakan, apa iya blog gado-gado bisa sukses juga. Well, blog saya ini terkonsep target market perempuan modern dengan anak. Ibu muda lah ya istilahnya, yang kalau dilihat di analytics secara demografi usia pembaca paling banyak adalah 18 – 34 tahun. Yang saya tulis pun dekat dengan keseharian dan apa yang menjadi solusi atas permasalahan yang saya hadapi. Nah beberapa tentunya ada yang merasa cocok dan bisa didiskusikan lebih lanjut. Sampai di sini, saya hanya berpedoman dalam satu hal terutama bagaimana caranya supaya bisa terindex dan terus mendapatkan pengunjung. Yaitu konten.

Konten Selalu Menjadi Raja

Konten, konten, konten. Malahan saya tidak pernah riset keyword, tidak pernah mengecek ada di rangking berapa, ngga pernah mengisi seo setting yang udah built in di theme, ngga pernah menghitung ada berapa banyak keyword yang ada di artikel. Hanya berpegang pada 4 hal yang menjadi patokan utama dari Google. Iya Google yang membuat aturannya, bukan saya yang mengada-ngada.

Jadilah konten di blog saya ini memenuhi 4 kategori ini :

  1. Tulisan dibuat bukan untuk robot tapi memang untuk manusia.
  2. Tidak mengelabui pembaca, terutama antara judul dan isi berbeda.
  3. Tidak melakukan black hat untuk seo. Saya membiarkan semuanya se-natural mungkin.
  4. Yang ditulis berbeda dan tidak seperti blog kebanyakan. Apa kira-kira? Pengalaman pribadi yang ditulis secara sistematis dengan solusi di akhir tulisan. Sederhana.

Yap konten saya hanya akan selalu memenuhi tuntutan itu. Karena itulah konten digital dalam arti yang sebenarnya. Jadi jangan heran kalau saya bisa menulis sampai 2000 kata dan pembaca stick with it 🙂

Gimana dengan ranking-rangking dan parameter yang bikin mumet? Percaya deh, menerapkan konten sebagai raja akan membuat semua rangking itu bertekuk lutut. Kita bukan membuat konten untuk parameter itu, tapi parameter itu yang akan memberikan penghargaan atas apa yang kita lakukan.

Semangat untuk Blog Gado-Gado

Melalui tulisan ini, saya cuma mau bilang. Jangan berkecil hati kalau blognya masih ngga tentu arahnya, masih ngga niche, takut kurang populer, takut terlihat jelek, takut ngga keren. Hei, saya blog gado-gado loh dan kemarin sukses memenangkan award sebagai blog lifestyle terbaik. Tidak ada alasan lagi malu punya blog gado-gado, ngga ada alasan lagi berkecil hati kalo ditanya blogger apa, ngga ada alasan lagi buat ngga ngeblog hehehe.

shintariesblogger

Sesuai judulnya, saya mau persembahkan award yang saya terima kemarin untuk kalian. Iya kalian para blogger gado-gado macam saya. Yang tidak mau terjebak dengan hal yang dipaksakan, yang masih bisa enjoy menulis tanpa harus khawatir dengan traffic dan angka-angka paramater. Yang masih tetap ngeblog kapan pun dan dimanapun.

Dan tentunya makasih sekali buat pengunjung yang udah komen langsung, yang udah kirim email, ngefollow twitter dan instagram, sampai nge-Line saya cuman buat bilang blog saya keren *haduh tersanjung bangettt. Tanpa kalian yang merasa terbantu, apalah blog saya ini 🙂

5 1 vote
Article Rating